Inipasti.com, MAKASSAR, Lebih dari 300 pendidik anak usia dini (PAUD) dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan berkumpul di Hotel Dalton, Makassar, untuk menghadiri sebuah sesi penting dalam agenda Konferensi Kerja, Pelatihan dan Hari Ulang Tahun Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI-PGRI) Sulawesi Selatan, Senin 20 Mei 2024.
Acara ini menampilkan sosialisasi tentang Program Studi Magister Pendidikan Anak Usia Dini (MPAD) yang diselenggarakan oleh Universitas Terbuka.
Kegiatan sosialisasi ini disampaikan oleh Dr. Jalil, S.Pi, M.P., yang bertindak sebagai Penanggung Jawab Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka Daerah Makassar.
Dalam presentasinya, Dr. Jalil menjelaskan bahwa pembukaan program studi MPAD salah satunya dilatar belakangi oleh adanya Surat Ketua IGTKI Pusat kepada Rektor UT tertanggal 18 April 2017 agar UT segera membuka Program Magister PAUD.
Jalil juga menjelaskan tujuan dan struktur kurikulum MPAD yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan para profesional dalam mendidik anak usia dini.
Program ini bertujuan untuk mengasah kemampuan akademik dan praktis para pendidik, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan awal anak.
Jalil juga menekankan pentingnya pendidikan yang inovatif dan responsif terhadap perkembangan zaman.
“Di era globalisasi ini, penting bagi para pendidik untuk terus menerus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka, dan itulah yang coba kami tawarkan melalui program magister ini,” jelasnya.
Ketua IGTKI Sulawesi Selatan, Hamdana, S.Pd, M.Si, memberikan dukungan penuh terhadap program ini.
Hamdana mengungkapkan optimisme tentang dampak positif yang akan dihasilkan oleh program ini, baik bagi para pendidik maupun generasi anak usia dini yang akan mereka didik.
Sesi tersebut juga memaparkan secara detil tentang persyaratan dan prosedur pendaftaran untuk calon mahasiswa. Beberapa persyaratan utama mencakup legalisasi ijazah dan transkrip S1, penyertaan pas foto terbaru, dan bukti kemampuan berbahasa Inggris serta kemampuan akademik melalui tes yang relevan.
Selain itu, calon mahasiswa juga diharuskan menyediakan rancangan penelitian singkat yang akan mereka kembangkan selama mengikuti program.
Sesi tanya jawab yang berlangsung di akhir acara menjadi sangat interaktif. Peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan mengenai peluang karir setelah menyelesaikan program serta dukungan yang dapat diberikan oleh universitas selama proses belajar mengajar.
Acara ini ditutup dengan seruan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Jalil mengajak semua pendidik untuk tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga inovator dalam pendidikan.
“Kita perlu lebih dari sekadar mengajar, kita perlu menginspirasi,” tutup Dr. Jalil, mengakhiri acara dengan pesan inspiratif.