GOWA – Puluhan Jamaah An-Nadzir di Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, merayakan Idul Fitri 1437 Hijriah, Selasa (5/7). Mereka menggelar salat id selalu di tempat yang tiap tahunnya, yakni di perkebunan kelapa sawit.
Jamaah An-Nadzir selalu merayakan hari Raya Id sehari lebih cepat daripada ketetapan pemerintah. Dalam melaksanakan ritual salat, mereka mengenakan pakaian khas dengan jubah hitam dan cadar penutup wajah bagi kaum wanita. Selain mengenakan jubah hitam dan sorban hitam, sebagian jamaah dapat ditandai dengan rambut pirangnya yang menandakan identitas jamaah An-Nadzir.
Penetapan 1 Syawal bagi jamaah An-Nadzir dilakukan dengan membaca tanda-tanda alam seperti pergerakan bulan dan air pasang laut. Hal ini dilakukan berdasarkan tradisi turun temurun An-Nadzir dalam menentukan hari besar Islam. Hal ini berdasarkan ungkapan pemimpin jamaah An-NadzirUstadz Lukamn Albakti.
Untuk pengamanan lokasi pelaksanaan shalat ied Jamaah An-Nadzir, beberapa petugas dari Polres Gowa terlihat berjaga-jaga di beberapa sudut wilayah pemukiman jamaan ini.
“Saya bersyukur bisa melewati ramadan kali ini dan bisa kembali salat ied di tempat ini juga. Banyak masyarakat yang datang melihat prosesnya, namun kami saling menghargai,” ungkap Dg Nassa, salah satu jamaah An-Nadzir yang ikut merayakan idul fitri 1437 H di perkebunan kelapa sawit ini.
Kekhasan Jamaah An-Nadzir juga telah mengundang pelaku media dan fotografer untuk mengabadikan momentum itu. “Penampilan yang berbeda dengan sebagian muslim di Indonesia, jadinya unik dan bagus untuk difoto. Bisa jadi seni tersendiri dalam fotografi itu sendiri, terlebih banyak anak-anak yang bisa jadi objek foto saya,” kata Dalvin, salah satu fotografer yang ikut memotret prosesi ibadah jamaah An-Nadzir.
Penulis: Amel