INIPASTI.COM, GOWA – Momen Hari Raya Idul Adha, menjadi masa yang ditunggu para pedagang hewan kurban. Menjelang pelaksanaan hari raya Kurban tersebut, yang akan dilaksanakan oleh Umat Islam seluruh dunia pada 12 September mendatang, sejumlah kawasan mulai ramai menjadi pasar hewan.
Salah satunya adalah sepanjang jalan Tun Abdul Razak, yang mulai dikapling oleh para pedagang hewan ternak, untuk memamerkan hewan ternak dagangan mereka.
Erwin, salah satu pedagang sapi yang sudah memamerkan hewan ternaknya, sedang sibuk memberi minum barang dagangannya itu saat dikunjungi inipasti.com.
Warga Antang ini mengaku, dalam satu minggu ini, belum banyak pembeli yang datang. Namun berdasarkan pengalamannya, Erwin mengaku, penjualan baru akan ramai dalam satu minggu menjelang hari raya kurban.
Mengenai harga per ekor hewan, menurut Erwin, disesuaikan berdasarkan perkiraan timbangan hewan ternak itu. Semakin besar bobot hewan, maka semakin tinggi harganya.
Meski begitu, Erwin mau berbagi kisaran harga hewan jualannya. Satu ekor sapi paling murah dia patok harga sebesar Rp 10 juta, dan yang paling mahal seharga Rp 15 juta.
“Kalau melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pembeli biasanya memilih sapi yang harganya berkisar 13 jutaan rupiah per ekor,” jelasnya.
Erwin mengaku tak ada masalah dengan harga sapi yang disebut-sebut menjadi murah karena adanya sapi impor. Dia menyebut bahwa harga sapi tahun ini masih sama seperti tahun 2015 lalu. Erwin memang menentukan harga jual, berpatokan pada harga dari tahun sebelumnya, untuk menarik simpati para pembeli. Selain itu, dia juga berpatokan pada harga daging dari pasaran.
“Kalau harga daging naik, otomatis harga sapi juga ikut naik,” ujarnya.
Hal yang sama tampak di sepanjang jalan Alauddin Makassar. daerah itu menjadi pusat show room hewan kambing. Untuk kambing, harga paling murah dipatok sebesar Rp 1,3 juta per ekor, dan yang paling mahal dihargai hingga Rp 5 juta per ekor.