INIPASTI.COM, MAKASSAR – Sosok Rektor Universitas Sari Putra Indonesia Tomohon (UNSRIT) UNSRIT Sulawesi Utara ini, Dr. Joost L. Rumampuk, SE, MS, termasuk orang yang mampu memadukan budaya kerja di antara birokrat dan kampus
Profesi awal berangkat dari birokrat di Provinsi Sulut, sebelum memasuki masa pensiun pernah jadi Kepala Bidang Litbang Pemrov Sulut serta terakhir adalah Kepala Bappeda Minahasa Utara.
Kepada media, Senin (22/10/2018), Joost L. Rumampuk di kantor LLDIKTI IX Sulawesi menegaskan, kurun waktu panjang, saat meniti karier di birokrasi juga diminta menjadi dosen di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Manado tahun 1980-an.
Selain itu sering juga diminta mengajar di almamater S1 Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) sekitar tahun 2000-an, kata doktor ilmu ekonomi PPs-Unhas ini.
Pengalaman mengajar itu, yang sudah dijalani, sehingga memasuki masa pensiun dan full waktu di kampus dengan diberi kepercayaam jadi rektor, tidak lagi merasa asing dan kaku, tegas pria kelahiran Bitung 20 September 1951 ini.
Persentuhan dengan civitas akademika kampus UNSRIT dijalani sejak 2008 dengan menjadi dosen di fakultas ekonomi.
Waktu berjalan, diberi kepercayaan jadi Dekan Fakultas Ekonomi 2009-2014, kemudian diberi kepercayaan lagi jadi Wakil Rektor I periode 2014-2015, katanya.
Jabatan rektor periode pertama 2015-2017, melanjutkan sisa waktu periode rektor yang belum berakhir masa periodennya serta periode kedua 2017-2021.
Budaya kerja di birokrat dan dunia kampus amat jauh berbeda, katanya.
Pada birokrat dengan rutinitas kerja harian serta tingkat ketergantungan birokrat pada atasan sehingga pegawai agak lebih mudah diarahkan dan diperintah, tandas magister ekonomi SDM PPs-IPB ini.
Sebaliknya pada dunia kampus, civitas akademika mahasiswa, dosen dan pegawai adalah orang pintar, sehingga butuh strategi tersendiri untuk memenej dan secara bersama guna mencapai visi dan misi kampus, tandasnya.
Dialog dan pertemanan bagi civitas akademika diterapkan, lewat pola kerja itu sasaran yang hendak dicapai meningkatkan kualitas dan memberi daya saing kampus secara perlahan dapat terealisasi, tegasnya. (yahya)