INIPASTI.COM – MAKASSAR – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi capaian jajaran Kementan dalam menyediakan kebutuhan pangan selama masa pandemi di waktu tiga tahun terakhir. Menurutnya, Kementan dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL) berhasil menyediakan beras secara cukup, bahkan cenderung mengalami surplus.
“Buktinya kita memiliki surplus 9,7 juta beras. Saya ingat betul bagaimana setiap 3 bulan terakhir kita selalu cek stock pangan, beberapa waktu yang lalu beberapa stock pangan kita ada di 1,5 paling mentok 2 juta. Namun hari ini kita bisa 9,7 juta. Ini prestasi yang luar biasa jadi kalau beliau (SYL) sampaikan tahun ini punya cita cita ekspor, saya yakin kedepannya akan memecahkan rekor,” katanya.
Apalagi, kata Kapolri, sektor pertanian tetap tumbuh meski sektor lainya mengalami kontraksi yang cukup dalam akibat pandemi covid 19. Yang terpenting, para petani tetap melakukan produksi pada setiap harinya dengan dukungan pemerintah yang terus memberi bantuan.
“Alhamdulillah dari jajaran Kementerian Pertanian melakukan hal hal yang luar biasa, dimana banyak sektor lain mengalami kontraksi, namun pertanian tetap memberikan peningkatan dalam bentuk surplus di bidang ekspor. Tentunya ini perlu diapresiasi bersama,” katanya.
Kapolri berharap, sinergitas pilri dan kementan terus meningkat, sehingga pengawalan terhadap pembangunan sektor pertanian dapat terus dilakukan. Terlebih Polri sebagai institusi keamanan juga memiliki konsen terhadap ketersediaan makanan.
“Sinergitas antara pemangku pertanian untuk melakukan aksi dari hulu ke hilir harus kita perkuat. Salah satunya dengan polisi. Saya tadi juga mendengar dalam setiap keliling ke daerah Pak Menteri selalu minta Kapolda dan Kapolres untuk mendampingi beliau,” katanya.
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan terimakasih atas jalinan sinergitas Polri dan Kementan selama ini. Bagi Mentan keberhasilan pertanian dalam meningkatkan ekspor, meningkatkan kesejahteraan petani dan membangun kepercayaan publik terhadap ketahanan pangan tidak lepas dari peran serta polisi yang selalu mendampingi.
“Pertanian yang menyangga ekonomi selama 2 tahun ini pasti ada tangan Kapolri, ada tangan Kabareskrim, ada tangan Kapolda, Gubernur, Bupati dan semua stakeholder lainnya,” tutupnya.