INIPASTI.COM, Jakarta – Kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang menyeret nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus bergulir. KPK telah melakukan penggeledahan di rumah dinas dan kantor SYL, serta menyita uang puluhan miliar rupiah, dokumen, dan senjata api. KPK juga dikabarkan telah menetapkan SYL dan dua pejabat Kementan lainnya sebagai tersangka, meski belum diumumkan secara resmi.
Kasus ini menimbulkan berbagai reaksi dari publik. Sejumlah pihak mendesak SYL untuk segera mundur dari jabatannya sebagai menteri, agar tidak mengganggu proses penyidikan KPK. Salah satunya adalah Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia Raya (DPP LIRA), yang menganggap pengunduran diri SYL bisa memudahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menunjuk penggantinya¹.
DPP LIRA juga meminta Presiden Jokowi untuk tidak melindungi SYL, yang merupakan politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem), salah satu partai pendukung pemerintah. “Presiden Jokowi harus memberikan dukungan penuh kepada KPK untuk mengusut tuntas kasus ini tanpa ada intervensi politik,” kata Ketua Umum DPP LIRA Fernandez Hutajulu¹.
Namun, KPK membantah adanya unsur politik dalam penanganan kasus ini. Juru bicara KPK Ali Fikri menegaskan bahwa proses penyidikan yang dilakukan oleh lembaga antirasuah itu murni proses penegakan hukum. “Kami mempertanggungjawabkan seluruh proses penyidikan yang KPK lakukan. Kami pastikan bahwa ini adalah murni proses penegakan hukum,” kata Ali².
Ali juga mengatakan bahwa KPK akan mengumumkan secara resmi identitas tersangka dan detail kasus ini pada saat melakukan penahanan. “Kami akan sampaikan secara terbuka kepada publik siapa tersangka dan apa pasal yang disangkakan kepada tersangka,” kata dia².
Peneliti dari Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat UGM) Zainal Arifin Mochtar berpendapat bahwa KPK perlu merespons wasangka publik tentang politisasi dengan membuktikan bahwa lembaga tersebut tidak “tebang pilih” dalam mengusut kasus korupsi. “KPK harus menunjukkan bahwa mereka tidak membeda-bedakan siapa pun yang terlibat korupsi, baik dari partai pendukung maupun oposisi pemerintah,” kata Zainal⁴.
Zainal juga menyarankan agar KPK segera mengumumkan status hukum SYL, agar tidak menimbulkan spekulasi dan kegaduhan publik. “KPK harus transparan dan profesional dalam menangani kasus ini. Jangan sampai ada kesan bahwa ada tekanan atau perlindungan politik terhadap SYL,” kata dia⁴.
Sementara itu, SYL sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait kasus ini. Namun, dalam sebuah wawancara dengan BBC Indonesia pada 16 Juni 2023, SYL sempat menyebut adanya unsur politik dalam kasusnya di KPK. “Saya kira ini ada unsur politiknya juga. Saya kan dari partai oposisi. Tapi saya tidak mau berkomentar banyak soal itu,” kata SYL⁶.
SYL juga mengaku tidak takut dengan proses hukum yang dijalani olehnya. “Saya siap menghadapi apapun. Saya yakin saya tidak bersalah. Saya sudah bekerja keras untuk memajukan pertanian Indonesia,” kata dia⁶.
Dari Berbagai Sumber: 3/10/2023
(1) Terjerat Kasus di KPK, Mentan SYL Didesak Segera Mundur. https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/terjerat-kasus-di-kpk-mentan-syl-didesak-segera-mundur/ar-AA1hz6GJ.
(2) KPK Periksa Febri Diansyah Dkk Terkait Dugaan Pemusnahan Bukti Kasus SYL?. https://kumparan.com/kumparannews/kpk-periksa-febri-diansyah-dkk-terkait-dugaan-pemusnahan-bukti-kasus-syl-21IpRm4dLH3.
(3) Syahrul Yasin Limpo dan dugaan kasus korupsi di Kementan – BBC. https://www.bbc.com/indonesia/articles/cgr470d6ylmo.
(4) Syahrul Yasin Limpo Singgung Unsur Politik Kasusnya di KPK. https://nasional.tempo.co/read/1737991/syahrul-yasin-limpo-singgung-unsur-politik-kasusnya-di-kpk.
(5) PKS Sebut Pengusutan Kasus Korupsi Mentan SYL Dipolitisasi, Kasus Menkominfo Ikut Disinggung. https://www.tribunnews.com/nasional/2023/10/02/pks-sebut-pengusutan-kasus-korupsi-mentan-syl-dipolitisasi-kasus-menkominfo-ikut-disinggung.
(6) Penjelasan Lengkap KPK Soal Kasus Kementan, Seret Menteri SYL. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230929160754-4-476570/penjelasan-lengkap-kpk-soal-kasus-kementan-seret-menteri-syl.