INIPASTI.COM, MAKASSAR – Menjelang dua hari sebelum semarak pergantian tahun baru 2017, rasa-rasanya ada yang kurang bila suara terompet tak berbunyi. Agus (40), salah satunya pengrajin terompet tahun baru yang beralamat di jalan cendrawasih 5 kota Makassar mengatakan, tak ada bunyi terompet di malam pergantian tahun diiibaratkan laiknya ‘nasi yang tidak ada lauknya’.
Demi memeriahkan dan memberi kebahagiaan untuk masyarakat dalam menyambut tahun baru, Agus telah mangkal di salah satu pinggiran jalan raya di jalan Bontolempangan. Suasana bising dari kendaraan yang lalu lalang dan berdebu tak menyurutkannya untuk berdagang terompet.
“Dengan cara memeriahkan dalam menyambut tahun baru, inilah cara kami dengan menjual terompet sederhana dari karton tiap tahunnya untuk membahagiakan masyarakat dalam tahun barunya,” ungkapnya, Kamis (29/12/2016).
Tak ayal jika Agus kebanjiran permintaan pesanan dari pelanggannya dengan usaha jualan terompet yang digelutinya di setiap pergantian tahun. Ia memulai bisnisnya sejak tahun 1980-an sampai sekarang, demi membahagiakan masyarakat.
Terompet buatan Agus berbahan dasar dari barang-barang bekas, seperti kertas karton, botol atau gelas plastik, pipa plastik, balon dan kertas hologram. Berbagai macam harga terompet dagangannya bervariasi, mulai dari harga Rp3 ribu hingga Rp 50 ribu. Agus bisa merongoh kocek keuntungan hingga puluhan juta setiap tahun.
Setiap harinya Agus bisa menyelesaikan 100 hingga 200 terompet dan pesanan yang ia terima bisa mencapai 3000 hingga 5000 terompet. Beruntung dirinya memiliki anak angkat, Rezki Syaputra (10), yang setia membantunya membuat ribuan terompet.
Semenjak Agus merintis bisnis jualan terompet di setiap tahunnya dari sejak 1980-an, jalan sekitar Jalan Bontolempangan selalu ramai oleh deretan pedagang terompet. Akan tetapi mengalami perubahan dari tiap tahun ke tahunnya dan kini, hanya Agus yang masih bertahan berjualan terompet, lantaran lainnya menghilang akibat ancaman dari Satpol PP.
Meski dihadapi kendala teguran dari Satpol PP tersebut, semangat Agus masih terbakar demi menyemarakkan tahun baru dari terompet yang dibuatnya. Semangatnya itu tak lain karena ingin memberikan kebahagiaan kepada masyarakat ketika menyambut pergantian tahun.
“Ini kan cuma diadakan tiap tahun sekali, dan ini demi menyemarakkan perayaan menyambut tahun baru 2017 kok, dan kami juga tidak menggunakan bahu jalan, ini kan tradisi di tiap penyambutan tahun baru,” tukasnya.