INIPASTI.COM – Kebakaran besar yang melanda Los Angeles, Amerika Serikat, semakin sulit diatasi akibat berbagai faktor penghambat. Salah satu kendala utama adalah embusan angin kencang Santa Ana yang memperburuk penyebaran api dan menyulitkan para petugas pemadam kebakaran.
Selain itu, munculnya fenomena alam yang mengerikan—tornado api atau ‘firenado’—kini menambah teror di tengah kebakaran hebat tersebut.
3 Penyebab Kebakaran Dahsyat di Los Angeles AS Sulit Dipadamkan
Kebakaran di Los Angeles belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.
Hingga Minggu, 12 Januari 2025 pukul 17.00 waktu setempat, tim pemeriksa medis melaporkan bahwa 24 orang tewas akibat insiden ini, sementara sekitar 9.000 bangunan hancur atau terdampak parah.
Adapun tiga faktor utama yang membuat kebakaran ini sulit dipadamkan adalah:
Angin Santa Ana ; Angin panas dan kering ini bertiup kencang dari pegunungan menuju pesisir, mempercepat penyebaran api ke wilayah permukiman padat.
Kondisi Cuaca Kering dan Panas ; Curah hujan yang rendah serta suhu tinggi selama musim panas menciptakan kondisi ideal bagi kebakaran besar.
Munculnya Firenado ; Tornado api yang terbentuk akibat kombinasi suhu panas ekstrem dan pusaran angin menciptakan bahaya baru yang sulit dikendalikan.
Los Angeles Diteror Tornado Api Firenado
Fenomena tornado api atau firenado kembali muncul di Los Angeles pada Jumat, 10 Januari 2025. Pusaran api tersebut terdeteksi di wilayah Palisades saat kebakaran hutan semakin meluas.
Firenado ini kemudian bergerak ke arah Mandeville Canyon dekat Brentwood, menimbulkan kekhawatiran baru bagi warga sekitar.
Ahli meteorologi Dani Ruberti dari KCAL News menjelaskan bahwa firenado terbentuk karena panas intens yang menyebabkan udara naik dan menciptakan pusaran berputar di sekitar titik api. “Partikel-partikel di dalam pusaran bergerak sangat cepat sehingga membentuk pola seperti tornado,” jelas Ruberti.
Milisi Brigade Qassam Serang Pos Tentara Israel di Rafah
Di tengah ketegangan di Gaza, Brigade Qassam, sayap militer Hamas, melaporkan keberhasilan mereka dalam sebuah serangan besar di pos tentara Israel di Rafah, Gaza Selatan.
Berdasarkan laporan Aljazeera, serangan tersebut menewaskan 25 prajurit Israel di dalam pos.
Dalam pernyataannya, Brigade Qassam mengungkapkan bahwa serangan itu merupakan operasi kompleks yang dirancang untuk memberikan dampak besar terhadap pasukan Israel. Berbagai jenis senjata dilaporkan digunakan untuk melumpuhkan pos tersebut (sdn)