Inipasti.com, BANTAENG. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan, Drs Muhammad Haris, M.Si, mengatakan kehadiran UT di Bantaeng menjadi solusi sekaligus harapan dari upaya peningkatan IPM di daerah karenanya Pemda sangat mendukung dan berterimakasih kepada UT.
Ia mengatakan dengan kehadiran Salut di Bantaeng masyarakat Bantaeng yang ingin lanjut studi di perguruan tinggi tidak perlu lagi ke Makassar karena UT sudah ada di Bantaeng sehingga tidak banyak lagi mengeluarkan biaya kuliah.
Muhammad Haris yang mewakili Pj.Bupati Bantaeng mengatakan hal ini saat menerima kunjungan Rektor UT Prof Ojat Darojat, M.Bus, Ph.D di Kantor Bupati Bantaeng, Minggu 19 Mei 2024.
Prof Ojat didampingi Direktur UT Makassar Prof Rahman Rahim dan Kepala Pengelola Salut Butta Toa Bantaeng Drs Syamsuddin Patang dalam rangka untuk peresmian pembukaan Salut Butta Toa Bantaeng.Sebelumnya, pada Jumat 17 Mei juga telah meresmikan SALUT ke-10 di Tator.
Saat penerimaan Muhammad Haris didampingi Kadis Pendidikan Bantaeng, Drs Muslimin, M.Si dan Kadis Kesehatan, dr Andi Ihsan, M.Kes.
Muhammad Haris menyebutkan, dahulu ada pameo yang mengatakan masuk di UT mudah tetapi sulit untuk selesai. Sekarang yang dia ketahui sudah tidak begitu lagi, bisa selesai tepat waktu jika mengikuti proses pembelajaran dengan baik, ujarnya.
Ia menambahkan waktu Bupati Nurdin Abdullah 2006-2010, ada kebijakan bahwa guru harus berpendidikan SI dan itu menjadi magnet luar biasa sehingga animo guru untuk kuliah cukup tinggi pada saat itu termasuk di Universitas Terbuka.
Pemerintah Daerah telah menganggarkan pula sehingga animo masyarakat untuk mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi sangat tinggi termasuk di UT. Masalahnya adalah jarak kuliah, karena surat tugas jaraknya hanya sampai 85 km sementara jarak Makassar lebih 100 km.
Selain masalah jarak juga ada masalah lainnya jika mengacu pada data statistik, jika ada orang Bantaeng kuliahnya di Makassar tidak bisa mempengaruhi peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kab. Bantaeng.
IPM baru bisa dihitung ketika mereka kuliah di Bantaeng sehingga selama ini yang banyak beruntung adalah daerah yang memiliki kampus atau perguruan tinggi.
Dikatakan, di Bantaeng ada sekitar 30 persen guru adalah alumni UT. Sekarang ini sudah banyak yang telah menjadi kepala sekolah.
Rektor Prof Ojat Darojat mengatakan, saat ini di Makassar baru ada dua kampus negeri dengan status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) yakni UNHAS dan
Universitas Terbuka (UT).
Status kampus negeri berbadan hukum seperti ini, masyarakat tidak perlu ragu memilih UT untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
Sekarang ini kebutuhan guru masih sangat tinggi di Indonesia. Guna memenuhi kebutuhan guru tersebut kampus UT telah menyiapkan program PPG dan ini sangat diminati oleh para guru guru.
Sistem pendidikan UT terbuka dan jarak jauh dengan alat bantu pembelajaran telah menggunakan modul dan kuliah daring. Ini akan lebih memudahkan masyarakat untuk meluangkan waktunya dalam menjangkau pendidikan tinggi.