INIPASTI.COM, BANTEN – Gempa ini terjadi akibat pergerakan lempeng Indo-Australia. “Gempa dangkal akibat deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia, terjadi Jumat malam (5/8-2019) Pukul 19.03 Wib dengan 7,4 SR.
Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa telah terjadi gempa magnitudo 6.9 pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten hingga dikeluarkan peringatan dini tsunami yang kemudiannya berakhir pada pukul 21.35 WIB
Akibat gempa mengakibatkan rumah dan bangunan yang terdampak, meliputi Kecamatan Banjar 1 bh, Bojong 3 bh, Patia 4 bh, Picung 1 bh, Saket 5 bh, Jiput 2, Sobang 4 bh, Cikeusik 1 bh, Mandalawangi 45 bh, Pulosari 2 bh, Panimbang 8 bh, Cisata 3 bh dan Sumur 6 bh, total rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 86 bh.
Untuk penanganan korban bencana, pihak Kementerian Sosial, menggerakkan 11 Kampung Siaga Bencana (KSB) beserta Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu proses evakuasi warga pascagempa bumi bermagnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,9 di Provinsi Banten pada Jumat, pukul 19.03 Wib.
“Mensos Agus Gumiwang menjelaskan, KSB bergerak cepat membantu evakuasi, mengatur rute evakuasi, memastikan mereka bergerak ke titik lokasi yang aman di ketinggian, dan memberikan penyuluhan ke titik pengungsian,setelah ada informasi potensi tsunami telah berakhir pada 21.35 WIB.
KSB tersebut, adalah KSB Cigeulis, KSB Sumur, KSB Angsana, KSB Pagelaran, KSB Cibitung, KSB Panimbang, KSB Cibaliung, KSB Carita, KSB Sukaresmi, KSB Sidamukti dan KSB Labuan.
Adapun Tagana di wilayah lain yang terdampak gempa juga telah bersiaga, yakni 37 Tagana Kota Serang, 200 Tagana Pandeglang, 65 Tagana Kabupaten Serang, 30 Tagana Lebak, 35 Tagana Lampung Selatan, 20 Tagana Bandar Lampung dan 25 Tagana Bengkulu.
“Saat ini terdapat 200 Tagana Pandeglang bersiaga dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan aparat desa setempat.
Mereka mulai mengidentifikasi kerusakan rumah dan bangunan, serta memastikan korban yang terdampak,” katanya.
Mensos juga segera mengirimkan kebutuhan dasar untuk warga korban bencana gempa. Bantuan kebutuhan dasar dikirimkan dari gudang logistik regional milik Kemensos di Bekasi.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menambahkan,
“Untuk tahap pertama ini dikirimkan bantuan berupa 500 tenda gulung, 500 lembar selimut, 800 makanan siap saji, 300 paket lauk pauk, 20 ribu bungkus mie instan”.
Selain itu, kata Dirjen, Dinas Sosial Provinsi Banten tadi malam, sudah mulai mendistribusikan bantuan darurat berupa tenda, makanan siap saji, perlengkapan anak dan keluarga.
“Bantuan tersebut didistribusikan kepada korban yang rumahnya mengalami rusak berat dan mengungsi seperti yang dialami warga di Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Carita dan kecamatan lain yang terdampak parah di Pandeglang maupun di kabupaten lain yang terdampak,” kata Harry.
Sementara itu, Anggota KSB Cigeleuis, Sukron Suryanto menyatakan mengevakuasi warga Desa Banyuasih Kecamatan Cigeleuis, untuk mengungsi ke Desa Karang Bolong Kecamatan Cigeleuis, tuturnya (bs/syakhruddin).