INIPASTI.COM – Gunung Kidul (30/12), Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong petani untuk memproduksi benih jagung hibrida secara insitu melalui kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) Berbasis Korporasi Petani di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Jogjakarta, mengembangkan varietas rakitan anak bangsa RK-457 dengan total seluruhnya seluas 20 ha.
Dari penangkaran benih jagung 20 hektar ini diharapkan akan mampu melayani kebutuhan bibit untuk budidaya seluas minimal 80 ton benih jagung.
Dalam kunjungan lokasi Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan kementerian Pertanian Takdir Mulyadi mengapresiasi semangat petani gunung kidul memanfaatkan peluang ditengah keterbatasan. “Menghasilkan benih jagung hibrida tidak mudah, harus mempunyai dedikasi, disiplin, kerjasama yang baik pada setiap tahapan onfarm sampai off farm nya” ungkap Takdir ynag juga di damping Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. DIY serta Kepala Dinas Pertanian Kab. Gunung Kidul.
Takdir meminta para petani memanfaatkan kesempatan dengan baik termasuk kerjasama dengan mitra (PT. Twinn). “ Ikuti bimbingan dan pengawalan dari Pengawas Benih Tanaman, Mitra dan petugas pendamping sesuai aturan perbenihan “ kata Takdir.
Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY Sugeng Purwanto mengapresiasi atas dukungan Kementerian Pertanian yang telah mengalokasikan kegiatan perbenihan jagung hibrida di Kabupaten Gunung Kidul. “ Gunung Kidul akan sukses membuat benih jagung hibrida” tandas Sugeng. Lebih lanjut Sugeng menyampaikan bahwa harga jual hasil panen berupa calon benih akan berbeda dibandingkan dengan menanam jagung hibrida konsumsi biasa. “ harapan saya Gunung Kidul siap berkontribusi mendukung akselerasi ketersediaan benih secara mandiri, berkesinambungan dan meningkatkan kesejahteraan petani” harapnya.
Menurut Tukiran, salah satu petani Kec. Ponjong saat diwawancarai mengatakan,” Dengan bantuan kegiatan ini sebagai petani sangat bermanfaat selain mendapat ilmu baru dalam membuat benih jagung hibrida, Benih kami juga langsung dibeli oleh mitra tanpa harus menjemur dan dipipil, tidak perlu repot mencari pembeli setelah panen “ ungkap Tukiran. Lebih lanjut Tukiran bercerita bahwa dari pihak mitra saat cabut bunga mendapatkan tambahan penghasilan. “ Kami merasa bangga mampu membuat benih jagung hibrida sendiri yang selama ini selalu didatangkan dari luar Provinsi” tambahnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan bahwa Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mendorong kelembagaan ekonomi petani dalam mengelola bisnis usaha tani, meningkatkan kapasitas petani serta dapat memenuhi ketersediaan benih jagung hibrida secara mandiri, berkesinambungan mulai dari hulu sampai hilir yang dikelola dalam kelembagaan korporasi petani. “ Kementan memberikan bantuan berupa (benih sumber, pupuk dan pestisida), serta dukungan pengawalan, pembinaan dan pendampingan teknik produksi benih jagung hibrida, ucap Suwandi.