INIPASTI.COM, MAKASSAR – Salah satu warga Antang Makassar mengaku nyaris menjadi korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Andi Bustan (50) mengaku nyaris menjadi pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang berada di makassar.
“Hampirka ditipu, baru ajarannya tidak masuk akalki itu terus penggandaan uang nabilang,” ujar Bustan, saat ditemui di Padepokan Dimas Kanjeng Jalan Bontobila, Selasa (4/10).
Ia juga menambahkan bahwa dia pernah diajak oleh salah satu rekannya yang kini sudah almarhum untuk mengikuti ajaran dari Padepokan tersebut.
“Awalnya naajakka temanku bilang baguski, pasnya kuliat di dalamnya ternyata betul-betul tidak masuk akal,” tambah lelaki paruh baya ini.
Andi Bustan juga mengatakan bahwa syarat untuk menjadi seorang pengikut di Padepokan Dimas Kanjeng yaitu dengan cara memberikan uang mahar sebesar Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta rupiah kepada pihak Padepokan. Nantinya, uang tersebut akan diberikan kepada orang tidak mampu. Dengan alasan seperti itu, ia sempat berminat untuk masuk dalam ajaran Padepokan Dimas Kanjeng namun segera tersadar bahwa ajarannya tidak masuk akal saat pembicaraan mengarah kepada penggandaan uang.
“Awalnya mauja, karena persyaratannya bernuansa sosialji, untung cepatja sadar pasnya dia pembicaraannya arah penggandaan uang, kan tidak masuk akal,” tandasnya.
Andi Bustan merasa beruntung tidak terlibat dalam Padepokan tersebut setelah marak pemberitaan terhadap kasus ini. Andi Bustan yang penasaran segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) Padepokan yang juga rumah Marwah daud Ibrahim.(*)
Baca juga : Ada Logo Palu Arit di Emas Hj Najemiah
//