INIPASTI.COM, MAKASSAR – Apa alasan yang tepat untuk menjawab mengapa atlet Indonesia kurang berprestasi? Jangankan di tingkat dunia, tingkat ASEAN pun terasa berat. Apakah karena pola rekrutmen yang salah atau pembinaan yang tidak maksimal. Atau jawabannya, karena atlet kerap dibohongi.
Hal inilah yang dialami para atlet dan pembina olahraga DKI. Mereka berang karena dibohongi soal bonus senilai Rp1 miliar yang dijanjikan Gubernur DKI non aktif, Basuki Tjahaja Purnama sebelum pelaksanaan PON XIX/2016 di Jabar.
Seperti dilansir dari laman Kompas.com, para atlet memprotes bonus PON yang mereka terima. Pasalnya bonus yang dijanjikan tidak sesuai dengan yang direalisasikan. Protes pun terjadi pada acara penyerahan bonus di Balai Agung, Balai Kota DKI, Jumat malam lalu (16/12). Plt Gubernur DKI, Soni Sumarsono mendapat sambutan tak mengenakkan dari para atlet dan pembina olahraga yang datang.
Pertemuan yang berlangsung hampir ricuh. Hingga meninggalkan lokasi acara, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu belum bisa memberikan penjelasan yang bisa diterima oleh atlet mengenai pemberian bonus yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Wacana bonus Rp1 miliar yang didengungkan Ahok sebenarnya masuk dalam alokasi APBD Perubahan 2016. Sayangnya, sampai PON berakhir 20 September pembahasan APBD perubahan 2016 belum rampung. Pencairan bonus pun molor. Tim anggaran pemerintah Daerah dan Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta akhirnya menetapkan perubahan APBD 2016 pada 12 Oktober.
Perubahan APBD 2016 ini sudah termasuk di dalamnya, anggaran penghargaan atlet berprestasi dengan pagu Rp272 miliar. Pada hari yang sama dengan penetapan itu, Basuki menerbitkan Keputusan Gubernur DKI Nomor 2293/2016 tentang Besaran Penghargaan Kepada Atlet, Pelatih, Asisten Pelatih, Pemecah Rekor, Klub, dan Juara Umum Cabang Olahraga Provinsi DKI.
Aturan ini merinci besaran bonus. Namun, besaran bonus ditetapkan lebih kecil daripada rencana sebelumnya. Penghargaan bagi atlet peraih emas PON nomor perorangan misalnya ditetapkan Rp250 juta, perak Rp125 juta, , dan perunggu Rp60 juta.(*)
Baca juga : Sulsel Masih Betah Dengan Tujuh Medali Emas
//