INIPASTI.COM, MAKASSAR – Lembaga Sosial Karang Taruna Indonesia (KTI) Warga Kita bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan menggelar peringatan Maulid Besar Nabi Muhammad SAW. Dengan mengadopsi istilah yang dipakai oleh warga Kabupaten Takalar, pihak Panitia pun menamakannya ‘Maudu Lompoa ri Mangkasara’ yang berarti ‘Maulid Besar di Kota Makassar’.
“Kita pakai istilah Maudu Lompoa karena karena kami lebih suka pakai idiom lokal. Gelaran ini pun untuk memasyarakatkan tradisi Maudu Lompoa dan Barasanji,” ucap salah satu panitia, Noval Makmur saat ditemui disela-sela rapat pemantapan acara tersebut di Warkop Az-zahra, Jl Bandang pada Sabtu (10/12/2016).
Noval mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah ingin memberikan pesan kepada masyarakat bahwa Makassar ini adalah kota religi. Selain itu, tambahnya, ini juga merupakan wujud cinta kepada Rasulullah SAW, dan berharap masyarakat juga akan lebih mencintai pembawa wahyu Allah tersebut.
Ia pun menjelaskan, konsep yang akan ditampilkan pada gelaran yang akan berlangsung pada Senin, 12 Desember di Anjungan Pantai Losari tersebut. Dimana setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan sekolah-sekolah lingkup Kota Makassar akan ikut berpartisipasi menampilkan bakul maulidnya masing-masing. “Target kami 2500 – 3000 peserta, yang terdiri dari jajaran pemerintahan, siswa dan masyarakat. Jadi kira-kira nanti ada sekitar 700-an bakul maulid,” jelasnya.
Mereka, kata Noval, akan dikumpulkan terlebih dahulu di satu tempat kemudian dimulai dengan iring-iringan bakul maulid yang akan disambut langsung oleh Wali Kota Makassar menuju Anjungan Pantai Losari.
Panitia lainnya, Andri Prakarsa menambahkan, ini merupakan ritual budaya, olehnya kegiatan ini menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Branding-nya ada 2 yaitu iring-iringan bakul maulid yang merupakan awal kegiatan dan di ending-nya pada Barasanji-nya. Nanti akan ada 888 orang tim barasanji yang kami tempatkan di panggung dua,” ungkapnya.
Rapat pemantapan ini diikuti oleh Kepala Bidang Kebudayaan Kota Makassar, Dr Pantja Nurwahidin MPd dan beberapa jajarannya, pemerhati Budaya dan para seniman Kota Makassar.