INIPASTI.COM, WAJO – Bupati Wajo Amran Mahmud menjanjikan Unismuh Makassar lahan seluas 1000 Ha di Kabupaten Wajo. Peruntukan lahan tersebut adalah demi pengembangan riset bidang pertanian dan peternakan.
Janji penyediaan lahan itu terungkap saat Rektor Unismuh Makassar, Prof Abdul Rahman Rahim SE MM, Sabtu pagi (23/11/2019) bersama-sama ikut jalan sehat di Kota Sengkang dalam rangka memperingati Milad ke-107 Muhammadiyah Wilayah Sulsel.
Hal itu kemudian disampaikan oleh Rektor Unismuh Makassar, Prof Rahman Rahim kepada media, Ahad sore (24/11/2019) sebelum bertolak menuju Turki.
Dia menjelaskan, janji penyediaan lahan 1000 Ha, sebagai wujud realisasi dari kerja sama Pemkab Wajo dengan Unismuh Makassar yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.
Lokasi yang dijanjikan akan secepatnya dilakukan survei lapangan untuk mengetahui potensi penggunaan lahan tersebut.
Lahan kerjasama itu bisa dipakai untuk tanaman rumput gajah untuk kebutuhan pangan ternak sapi atau bisa juga lahan pertanian tanaman jagung dan jenis komoditi lainnya.
Unismuh Makassar saat ini telah mengembangkan industri ayam kampung terintegrasi.
“Program industri ayam kampung terintegritas sasarannya mendukung program pemerintah menghasilkan entrepreneurship, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mengurangi pengangguran,” tegas profesor pertama Dosen Tetap Yayasan Unismuh Makassar ini.
Unit kegiatan yang dilakukan dalam industri tersebut adalah pembibitan ayam kampung, pembesaran ayam kampung, membina alumni dan masyarakat pada umumnya dalam usaha peternakan ayam kampung.
“Unismuh Makassar dalam mengembangkan industri ayam kampung telah mengadopsi inovasi teknologi yang dihasilkan Litbang Kementerian Pertanian berupa ayam kampung unggul yang telah mendapat sertifikat galur,” ungkap doktor ekonomi Islam PPs-Unair Surabaya ini.
“Saat ini Unismuh Makassar telah membangun industri pembibitan ayam kampung terintegrasi berbasis pemberdayaan masyarakat untuk diproduksi secara massal dengan target produk 160.000 – 200.000 DOC per bulan,” tambah Prof Rahman.
Hasil produksi selanjutnya akan didistribusikan ke peternak yang memiliki kompetensi untuk membudidayakan ayam kampung secara profesional.
Wujud produk dari kegiatan tersebut nantinya adalah berupa Ayam Kampung Bollangi (AKB). (Ma’ruf/Yahya)