INIPASTI.COM, LOMBOK – Pulau Lombok adalah sebuah pulau di Kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara, terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa.
Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat, dengan semacam “ekor” di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km.
Hari ini, Minggu (17/3), Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Lombok Utara Mujaddid Muhas mengatakan, terjadinya longsor di kawasan air terjun Tiu Kelep, Senaru, Lombok Utara akibat gempa yang mengguncang Lombok.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan,gempa bumi yang berpusat di Lombok Timur, NTB dengan magnitudo 5,8 yang dimutakhirkan menjadi disebabkan aktivitas sesar lokal di sekitar Gunung Rinjani
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran turun (normal fault),” tutur Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG,Rahmat Triyono sebagaimana dilansir Antara, Minggu (17/3)
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,47 LS dan 116,55 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km arah utara Kota Selong, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 19 km.
Dua menit kemudian pada pukul 14.09.19 Wib, terjadi gempa bumi susulan dengan M=5,1 pada 8,51 LS dan 116,49 BT dengan kedalaman 10 km.
Ada 40 wisatawan yang berasal dari Malaysia dan domestik menjadi korban dalam kejadian tersebut.
Akibat kejadian longsor tersebut, kata Mujadid, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan lainnya mengalami luka-luka, dan dirawat di Puskesmas Bayan.
“Soal data korban meninggal dunia belum teridentifikasi,” ujar Mujadid.
Mujadid menambahkan, BPBD dan Dinas Kesehatan Pemda KLU telah menerjunkan empat ambulans ke lokasi kejadian bersama personel dan paramedis.
“Hingga saat ini, baru lima orang yang berhasil dievakuasi,” kata Mujadid.
Sebelumnya, warga Lombok kembali dikagetkan dengan gempa pada Ahad (17/3). Gempa terjadi dua kali pada pukul 15.07 WITA dengan kekuatan magnitudo 5,4 dan kekuatan magnitudo 5,1 pada pukul 15.09 WITA.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal,” katanya.
Perkembangan dampak gempa berkekuatan 5,8 SR dengan titik gempa di Kab. Lotim s.d pukul 18.30 Wita, dilaporkan oleh Tagana Joko melaporkan, di Lombok Timur 7 orang mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan di puskesmas terdekat dan telah diperbolehkan pulang dengan identitas sbb :
Sdr. Edi Rustaman, (30 thn) alamat Dusun Dasan Tengak Barat, Desa Sembalun, luka di kepala bagian belakang, Sdr. Beri, (16 thn) alamat Dusun Lendang Luar Desa Sembalun, luka karena benturan benda tumpul.
Sdr. Hamzani, (28 thn) Jorowaru, luka lecet dan luka tertutup di daerah lengan. Sdr. Rendi (18 thn) alamat Lendang Luar Desa Sembalun, luka lecet pada lutut sebelah kiri.
Sdr. Yogi Prima Mei Gandi (24 thn), Dusun Mentagi Desa Sembalun, luka robek di tangan dan kaki akibat pecahan kaca jendela rumah.
Sementara di Kecamatan Pringgasela, korban luka adalah Sdr. Zulkifli (28 thn) alamat Dusun Aik Ngempok Desa Pengadangan, luka di jari tangan kiri dan tangan kanan. Sdr. Daffa Zaen Al Faruk, (3 thn) alamat Dusun Aik Ngempok Desa Pengadangan, luka ringan di bagian kepala sebelah kiri
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami,” kata Agus.
Agus menambahkan, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya tiga aktivitas gempabumi susulan.
Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Syakhruddin (berbagai sumber)