Inipasti : Memiliki mobil tua seperti Volkswagen Beetle 1330 atau “VW Kodok” yang selama ini menjadi barang antik di rumah, ternyata masih mampu menunjukkan kebolehannya dan tak mau menjadi “besi tua”.
Menolak punah jadi alasan pecinta mobil klasik, Rudi Susanto Rahardjo ‘menyetrum’ Volkswagen Beetle 1303 atau dikenal ‘VW kodok’ menjadi mobil listrik.
Dilihat dari luar tampangnya biasa saja, namun bila menengok ke jantung pacunya kita bakalan mengerti mobil ini bukan lagi pak tua yang mau menghabiskan masa pensiun cuma duduk-duduk di panti jompo.
Si kodok ini sempat mejeng di Indonesia Electric Motor Show pada 4-5 September yang digagas Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Di arena pamer kehadirannya, seolah menunjukkan masih ada solusi buat mobil gaek yang mau ikutan revolusi industri otomotif ke tenaga listrik
Tidak terlampau sulit ternyata mengubah Kodok jadi mobil listrik, sebab sudah ada produsen aftermarket yang memproduksi kit modifikasinya.
Pemasangannya juga mudah, cuma plug and play.
Rudi bilang bagian mesin, knalpot, dan tangki bensin ditanggalkan. Komponen-komponen itu diganti perangkat kelistrikan berupa baterai, motor listrik, hingga controller yang ia datangkan dari perusahaan komponen kendaraan listrik asal Amerika Serikat, EV West.
Dia juga menjelaskan, interior dibiarkan apa adanya. “Yang sisa atau kami manfaatkan kaki-kaki dan gearbox,” ucapnya saat ditemui di IEMS, Jakarta, Kamis (5/9).
Pengerjaan Kodok listrik ini dijelaskan Rudi memakan waktu enam bulan hingga akhirnya masuk dalam kategori laik jalan.
Rudi menjelaskan untuk menyimpan daya listrik, terdapat 37 baterai. Sebanyak 12 baterai ditata di bagasi yang ada di bagian depan mobil dan 25 lainnya diletakkan di bawah jok.
Penempatan baterai ini penting agar menjaga keseimbangan bobot keseluruhan yang berpengaruh pada kestabilan berkendara.
“Untuk baterai total kapasitas 20 kWh. Pengisian sampai penuh 4-5 jam. Itu cukup buat penggunaan dengan jarak tempuh 150 km,” ucapnya.
Motor listrik menggantikan sepenuhnya mesin konvensional jadi letaknya ada di belakang. Kemampuan motor listrik disebut sanggup menyemburkan daya setara 50 hp dan torsi 81,3 Nm ke kedua roda belakang.
“Kalau bilang tenaga, ini lumayan. Sekali gas bisa buat pengemudi badannya itu ketarik ke belakang.
Dan kecepatan bisa di atas 100 km per jam, tapi kami seting biar tidak sampai segitu kecepatan maksimalnya,” kata Rudi.
Buat mengakomodasi tenaga yang jauh berlimpah dari standar, Rudi menjelaskan perlu ada perbaikan pada sistem pengereman dengan penambahan sistem vakum.
“Karena ini tidak ada piston, jadi bagaimana kami mendapat vakum menggunakan pompa elektrik.
Untuk membantu pengereman, di samping ada electric fix sebagai andalan utama. Jangan sampe mobil ini nyelonong,” ucapnya (bs/syakhruddin)