INIPASI.COM – Banjir melanda Desa Taobo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Sedikitnya 50 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 93 warga Desa Toabo mengungsi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju Muhammad Arif Anwar membenarkan terjadinya banjir di Desa Toabo, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, yang menyebabkan puluhan warga terpaksa mengungsi.
Dilansir dilaman CNN, “Terdapat 50 KK yang mengungsi mandiri ke rumah keluarga sekitar yang tidak terdampak banjir.
Ke-50 KK itu terdiri dari, dewasa 30 orang, warga lanjut usia 23 orang, anak-anak 30 orang dan 10 balita,” kata Arif, seperti dilansir Antara, Senin 20 Desember 2021.
Banjir terparah lanjut kata Arif, terjadi di Dusun Saleparang dan Dusun Sukamaju. Banjir terjadi akibat tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu sejak Minggu sore hingga malam.
“Kami menerima informasi terkait bencana banjir di Desa Toabo Kecamatan Papalang pada Minggu malam sekitar pukul 20.20 WITA, kemudian kami memberangkatkan satu Tim Rescue untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir,” katanya.
“Dari laporan yang diterima oleh petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju, debit air mulai meningkat pada pukul 17.00 WITA,” sambung Arif.
Tim penyelamat Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju yang tiba di lokasi banjir sekitar pukul 21.15 WITA.
Mereka langsung melaksanakan koordinasi dengan tim dari BPBD Mamuju, Dinas Sosial Mamuju, Polresta Mamuju, Koramil Pangale, pemerintah kecamatan dan desa, untuk melakukan penanganan terhadap warga yang terdampak banjir di Desa Toabo.
“Dari hasil pelaksanaan operasi SAR di lapangan bersama unsur terkait, kami akan tetap melaksanakan pemantauan dan antisipasi terhadap kondisi debit air yang dikhawatirkan meningkat akibat curah hujan yang tinggi,” kata Arif.
Salah seorang warga Desa Toabo, Alimuddin, mengatakan, genangan air terparah terjadi di Lorong 18, Dusun Sukamaju, Desa Toabo. Bahkan, ketinggian air pada Minggu malam sekitar pukul 19.45 WITA sempat mencapai dada orang dewasa.
“Saat ini, air sudah mulai surut, tetapi kami tetap khawatir terhadap kemungkinan banjir datang lagi karena hujan masih berlangsung, walaupun sudah tidak terlalu deras” kata Alimuddin (syakh/cnn)