INIPASTI.COM, MAKASSAR – Terkait peringatan maulid yang akan digelar di Anjungan Pantai Losari, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar, Dr Pantja Nurwahidin MPd menjelaskan, alasan pemilihan nama ‘Maudu Lompoa ri Mangkasara’. Ia mengatakan, panitia mencoba mengadaptasi tradisi maulid yang biasa digelar di Kabupaten Takalar dalam nuansa perkotaan. Hal itu disampaikan saat menghadiri rapat pemantapan panitia pelaksana di Warkop Az-zahra, Jalan Bandang, Sabtu (10/12/2016).
“Acara ini adalah bentuk acara untuk memperingati maulid nabi dalam tradisi Makassar biasa disebut dengan Maudu Lompoa, yang biasa digelar di Takalar. Itu coba kita adaptasi dalam bentuk yang berbeda dalam nuansa perkotaan namun tak terlepas dari segi religiusnya,” jelasnya.
Panitia mengungkapkan, ini merupakan bagian dari melestarikan budaya Bugis-Makassar dalam memperingati maulid. Dimana diberitakan sebelumnya bahwa akan tampil juga 888 orang yang akan membacakan Barasanji yang tak lain merupakan tradisi Bugis. Menurutnya kegiatan ini mempunyai misi yang mulia yaitu sebagai syi’ar islam.
“Kegiatan ini adalah kegiatan yang dibungkus dengan Dakwah Kultural bagi masyarakat. Ini menunjukkan juga,misi islam bisa disampaikan walau tidak lewat mimbar dan khotbah, tapi bisa juga lewat budaya, dan seni,” tambahnya.
Ia pun berharap, kegiatan ini tak sekadar seremonial semata, tapi masyarakat mampu menarik hikmah. Lanjutnya, masyarakat khususnya warga Kota Makassar bisa menambah keyakinan kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, warga Kota Makassar diharapkannya bisa meneladani Nabi Muhammad dengan visi dan misinya dalam mengembangkan dakwah bisa diimplementasikan dengan mengikuti Sunnahnya.