INIPASTI.COM, MAKASSAR – Menunaikan ibadah haji sudah menjadi impian setiap umat muslim di seluruh dunia. Ada yang berpuluh-puluh tahun menabung untuk biaya naik haji. Ada yang sampai jual ternak dan lain sebagainya. Semua itu dengan satu niat, ingin bersujud di hadapan Ka’bah sambil berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Begitu juga dengan Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Wamena, Papua, Nurhaeni Nurdin Jebbo (20). Ia mengaku sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah berniat ingin menyempurnakan agama Islamnya dengan menunaikan rukun Islam yang terakhir. Dari keinginan itulah, ia mulai menabung dari uang jajan yang diberikan oleh orangtuanya sebelum berangkat ke sekolahnya, SD Yapis Wamena kala itu.
“Sejak SD saya sudah menabung untuk naik haji. Saya sisihkan uang jajan yang diberikan oleh orangtuaku. Kadang 2 ribu, kadang 5 ribu,” ujarnya saat ditemui tim inipasti.com di Asrama Haji Sudiang, Senin, (31/7/2017).
Setelah bertahun-tahun menabung, tepatnya saat ia telah duduk di bangku kelas 3 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Uloe, ia pun membuka celengannya. Alhasil, beberapa celengan yang diisinya sejak SD itu terkumpul uang sebanyak Rp 30 Juta. Ia pun langsung mendaftarkan namanya ke Kementrian Agama Wamena sebagai peserta calon jemaah haji di tahun 2011 silam.
“Saya buka pas kelas 3 MTs, dan saya hitung ternyata 30 juta. Saya langsung mendaftar haji di tahun 2011 itu,” jelasnya.
Sedangkan 15 juta yang harus ia lunasi saat ia sudah mendapatkan panggilan dari Kemenag Wamena itu adalah uang hasil usahanya. Nurhaeni yang tidak mengecap pendidikan SMA itu sudah menjadi pengusaha setelah ia menikah dengan Supriadi (1987) di tahun 2011. Ia meneruskan usaha kedua orangtuanya, H Nurdin (45) dan Hj Hasni (40) asli Kabupaten Bone yang sejak 1992 merantau ke Wamena sebagai pedagang pakaian.
Dari hasil pernikahannya itu, ia dianugerahi satu orang anak di tahun 2012. Namun naas, saat anaknya yang diberi nama Haqiqah Ulfa baru berusia satu tahun, suaminya meninggal karena terbunuh. Ia pun kini berniat akan berdoa di tempat-tempat mustajab agar anaknya yang masih berusia 5 tahun itu mendapatkan ayah yang baik.
“Pastinya saya akan berdoa agar mendapatkan jodoh yang terbaik, lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.
Impiannya sejak SD itu pun kini akan terwujud. Tinggal menghitung jam, ia akan berangkat bersama 3 keluganya yaitu, Nurdin Tagggiling Dani (37), Nasri. Mappiasse Katutu, dan Ervina Lambo Musa (27). Mereka tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 6 Embarkasi Makassar yang akan terbang pada Selasa, 1 Agustus 2017. (Sule)