INIPASTI.COM – Apa yang dijanjikan Donald Trump akan dia lakukan pada 100 hari pertama di Gedung Putih?
Baru sebulan yang lalu, sang presiden terpilih melontarkan janji-janjinya pada saat berpidato di Gattysburgh, Pennsylvania.
Namun, seberapa banyak dari janji-janji itu yang dapat direalisasikan? Berdasarkan pidato tersebut dan beberapa pidato lain tentang prioritasnya sebagai presiden nanti, inilah yang dapat kita harapkan.
100 Hari Pertama
Janji: Memulai proses “pemulangan lebih dari dua juta imigran gelap, kriminal”
Dapatkah itu dilakukan? Mungkin sulit, terutama karena diperkirakan hanya ada 178.000 imigran gelap yang memiliki catatan kriminal yang saat ini bertebaran di AS. Meskipun seandainya benar-benar ada dua juta imigran gelap, memulai deportasi besar-besaran dalam skala seperti itu akan sangat berat. Namun, kita bisa mulai merekrut dan melatih ribuan tenaga ekstra yang diperlukan untuk melaksanakan deportasi massal seperti itu–meski belum jelas dari mana dia akan mendapatkan dana miliaran dolar untuk membiayainya.
Janji: Menolak bebas visa perjalanan bagi negara yang tidak bersedia menerima kembali warga mereka
Dapatkah itu dilakukan? Ya, dalam pasal 212(f) UU Imigrasi dan Kewarganegaraan 1952 dia memiliki kewenangan untuk itu. Sebenarnya, Presiden Obama telah menggunakan UU tersebut untuk menghentikan visa bagi kelompok-kelompok tertentu pada masa jabatannya–meskipun dia membatasinya hanya untuk kelompok sangat spesifik, misalnya mereka yang mendapat larangan melakukan perjalanan dari PBB dan mereka yang membantu pemerintah Suriah melakukan pelanggaran hak asasi manusia, bukan untuk suatu negara secara keseluruhan.
Janji: Mencabut semua Surat Keputusan Presiden Obama
Dapatkah itu dilakukan? Ya–ikrarnya untuk menghapus semua surat keputusan presiden sejalan dengan kewenangan yang dimilikinya daat memegang kekuasaan sebagai presiden. Presiden Obama mengeluarkan 32 Kepres selama masa jabatannya di Gedung Putih, termasuk Kepres yang mencabut semua sisa sanksi terhadap Myanmar.
Janji: Membatasi pejabat Gedung Putih untuk menjadi pelobi
Dapatkah itu dilakukan? Dalam teorinya dia memerlukan dukungan Kongres, yang oleh sebagian orang dikatakan mungkin tidak akan dia lakukan mengingat dampaknya terhadap potensi penghasilan anggota di masa depan.
Janji: Membatasi masa jabatan anggota Kongres
Dapatkah itu dilakukan? Ide tersebut pertama kali dibahas pada 1994 oleh Partai Republik dan sampai sekarang masih belum berhasil. Apakah Trump mampu melakukan itu, masih perlu dibuktikan.
Janji: Membatalkan semua pembayaran iuran untuk program perubahan iklim PBB
Dapatkah itu dilakukan? Trump secara luas mendukung pembatalan pembayaran terhadap Dana Iklim Hijau di kalangan koleganya di Partai Republik–yang menguasai Senat dan Kongres–sehingga dia tidak akan menghadapi banyak tantangan seandainya dia ingin menghapuskan pembayaran iuran tersebut. Ketidakpercayaan terhadap Kesepakatan Paris juga dirasakan oleh banyak anggota partai Republik. Juka kesepakatan itu tidak diratifikasi pada Januari 2017, maka dia dapat segera menarik diri dari kesepakatan tersebut.
Janji: Menggunakan uang tersebut di atas untuk membenahi infrastruktur AS
Dapatkah itu dilakukan? Sangat mungkin terjadi–mengalihkan uang untuk membangun infrastruktur merupakan janji kampanye yang populer, baik dari pihak Trump maupun Hillary Clinton. Namun, Trump akan memerlukan ssetiap sen dari uang yang dapat dikumpulkannya untuk membiayai rencana pembangunan infrastruktur sebesar satu triliun dolar yang dicanangkannya pada hari-hari terakhir masa kampanye pemilihan presiden.
Janji: Memberi cap manipulator mata uang kepada China
Dapatkah itu dilakukan? Trump dapat menandatangani Kepres ((executive order) untuk memberi cap manipulator mata uang kepada sebuah negara pada hari pertama dia menjabat sebagai presiden. Namun, tampaknya hal itu tidak akan terlalu memberi dampak selain menjengkelkan pemerintah China.
Trump juga telah mengeluarkan sumpah yang kontroversial untuk membangun tembok pemisah di sisi selatan perbatasan, yang dananya dibebankan kepada pemerintah Meksiko. Sampai hari-hari terakhir masa kampanye, dia masih berusaha meyakinkan para pendukungnya bahwa hal itu akan terwujud, meski tidak dijelaskan kapan dan bagaimana hal itu akan terwujud.
Prioritas lainnya, meski hal itu tidak disampaika dalam pidato di Gettysburgh, adalah negosiasi ulang kesepakatan perdagangan seperti NAFTA (North American Free Trade Agreement) alias Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara dengan Kanada dan Meksiko. Dia mengatakan bahwa kesepakatan tersebut adalah biang keladi mengalirnya lapangan kerja ke luar negeri.
Trump juga bersumpah untuk membina hubungan lebih akrab dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dia puji sebagai pemimpin yang kuat. Sementara itu, Putin mengemukakan harapannya “untuk memulihkan kembali hubungan” dengan AS.
Dan, sang presiden-terpilih telah bersumpah untuk meninjau perjanjian nuklir dengan Iran, meski belum jelas seberapa cepat dia akan meninggalkan perjanjian yang melibatkan enam kekuatan dunia dan perencanaan selama 12 tahun.