INIPASTI.COM, MAKASSAR – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah sekalipun melakukan kegiatan izin atau rekomendasi impor beras sepanjang tahun 2016.
Malahan, kata Amran, stok beras hingga saat ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Karena itu, pihaknya sama sekali tidak mengeluarkan izin ataupun rekomendasi impor beras untuk tahun ini. Hal ini menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa sepanjang Januari-September 2016, Indonesia telah mengimpor beras senilai USD475,54 juta atau sekitar satu juta ton beras.
“Ini yang perlu saya luruskan ke media biar tidak keliru soal impor beras. Harus diluruskan, bahwa tidak ada impor dan tidak ada rekomendasi impor beras di tahun 2016. Data BPS memang benar tapi itu di tahun 2015 namun masuknya secara bertahap,” tegas Amran usai membawakan kuliah umum di Universitas Negeri Makassar (UNM), Jumat (18/11/19).
Amran menjelaskan, impor 1 juta ton beras adalah program Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2015 lalu. Itupun akibat badai el nino yang menghantam Indonesia mengakibatkan pertanian Indonesia saat itu terpuruk. Sehingga, pemerintah mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah pangan saat itu. Namun, lantaran masuknya secara bertahap, jadi seolah pemerintah kembali melakukan impor beras di tahun 2016.
“Ternyata beras impor ini masuk ke Indonesia pada bulan Januari, padahal itu sebenarnya cadangan beras kita. Jadi 2015 lalu, kita impor beras karena el nino, tapi sebagian masuknya pada awal januari, jadi kesannya di media itu kita impor di 2016, padahal tidak,” jawabnya.
Ia menambahkan, stok beras yang ada di gudang mencapai 2 juta ton. Artinya, stok beras ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, termasuk juga untuk kebutuhan beras masyarakat sejahtera .
“Stok sampai hari ini beras itu 2 juta ton dan cukup untuk kebutuhan masyarakat sejahtera juga. Jadi tidak ada masalah,” tambahnya.
Kementan bahkan mematok, untuk 20 tahun kedepan, Indonesia akan menjadi negara mandiri dan menjadi lumbung padi di dunia. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya sektor di bidang irigasi dan pertanian.
“Target kita untuk 20 tahun kedepan, Indonesia akan jadi lumbung padi dunia. Jadi tidak akan ada lagi impor-impor beras,” tandasnya.