INIPASTI.COM, MAKASSAR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Mesakh Raymond Rantepadang, bertemu dengan konstituennya dalam rangka reses kedua masa persidangan kedua tahun sidang 2023-2024.
Mesakh Raymond Rantepadang, yang mewakili Fraksi PDI Perjuangan, melaksanakan reses di daerah pemilihannya, yaitu daerah pemilihan 4 yang mencakup Kecamatan Panakkukang dan Manggala.
Reses kali ini diadakan di Jalan Dirgantara Lorong 9 RT06/RW01, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, pada Jumat (19/01/2024), yang merupakan titik kesepuluh dari serangkaian reses tersebut.
Puluhan warga hadir untuk menyampaikan aspirasi mereka. Salah satu keluhan yang disampaikan adalah mengenai kesulitan anak-anak dalam mencari sekolah akibat kebijakan zonasi dan kebutuhan perbaikan infrastruktur.
Seorang warga bernama Palebangan mengeluh kepada Mesakh tentang kesulitan anak-anak di Paropo untuk masuk ke sekolah terdekat karena masalah zonasi.
“Masih banyak anak di sini yang ingin bersekolah di SMPN 8 yang terdekat, tetapi mengapa mereka tidak diterima,” keluhnya.
Menanggapi keluhan ini, Mesakh mengakui bahwa ini adalah keluhan yang sering dia dengar. Setiap tahun, ada kendala dalam penerimaan siswa baru.
“Penerimaan siswa baru seringkali menyulitkan mereka untuk mendapatkan sekolah karena kebijakan zonasi yang semakin ketat. Sebelumnya, jarak yang masih bisa diterima adalah 1 kilometer, tetapi sekarang menjadi 700 meter, semakin sempit,” ungkapnya.
Mesakh menegaskan bahwa keluhan ini akan segera ditindaklanjuti. Sebagai Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat yang mengawasi Dinas Pendidikan, ia akan memastikan bahwa semua anak dapat bersekolah.
“Ibu Kota memiliki prinsip bahwa semua anak harus bersekolah. Oleh karena itu, kami sebagai perwakilan rakyat memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anak-anak yang tidak dapat diterima di sekolah di sekitar mereka akan didistribusikan ke sekolah yang masih dapat menampung mereka,” ungkapnya.
Ia juga berusaha untuk meningkatkan jumlah sekolah di Makassar, terutama jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang masih terbatas dibandingkan Sekolah Dasar (SD).
“Prioritas utama adalah penambahan jumlah SMP. Kami berharap fasilitas umum yang ada dapat digunakan untuk membangun lebih banyak sekolah sehingga semua anak dapat diakomodasi,” tambahnya.
Mesakh juga menjamin bahwa keluhan lainnya, seperti perbaikan infrastruktur, akan segera ditindaklanjuti. Ia berkomitmen untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi warga sesegera mungkin.
Ketua RT02, Yapet Bidang, berharap aspirasi warga dapat ditindaklanjuti dengan serius. Terutama mengingat banyaknya infrastruktur yang perlu diperbaiki.
“Kami berharap anggota dewan dapat mewujudkan aspirasi kami, karena Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) akan menjadi sia-sia jika akhirnya tidak diwujudkan,” tutupnya.
