INIPASTI.COM, Jakarta, 11 Maret 2025 – Minyakita, si “penyelamat dapur” rakyat Indonesia, kembali jadi sorotan. Dari janji manis pemerintah menyediakan minyak goreng murah hingga Rp14.000 per liter, kini produk andalan ini malah jadi panggung kontroversi: takaran dikurangi, harga melambung, bahkan dipalsukan! Apa yang sebenarnya terjadi dengan Minyakita? Yuk, kita kupas tuntas!
Awal Mula: Harapan Rakyat yang Menggoreng Impian
Diluncurkan pada Juli 2022 oleh Kementerian Perdagangan, Minyakita hadir sebagai jawaban atas keluhan harga minyak goreng yang bikin ibu-ibu pusing. Dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter, minyak kemasan sederhana ini jadi primadona. Diproduksi perusahaan swasta di bawah aturan Domestic Market Obligation (DMO), Minyakita dijanjikan sampai ke tangan rakyat lewat pasar tradisional. Tapi, harapan itu ternyata cuma “minyak di ujung tanduk.”
Harga Naik, Stok Langka, Rakyat Bingung
Baru berjalan dua tahun, Minyakita sudah bikin heboh. HET naik jadi Rp15.700 per liter pada 2024, tapi coba tebak? Di banyak tempat, harganya malah tembus Rp18.000, bahkan lebih tinggi di Indonesia timur. Belum lagi kelangkaan yang bikin konsumen gigit jari. Tahun 2023, Satgas Pangan sampai menyegel 515 ton Minyakita karena ditimbun di Jakarta Utara. Ada apa sih di balik layar distribusi ini?
Skandal Takaran: 1 Liter Cuma Boongan!
Puncak dramanya terjadi Maret 2025. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman “nyamar” ke Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta, dan menemukan fakta mencengangkan: Minyakita 1 liter cuma berisi 750-800 ml! Satgas Pangan Polri turun tangan dan membuktikan tiga perusahaan—PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara, dan PT Tunasagro Indolestari—main curang. Takaran bervariasi antara 700-900 ml. “Ini pelecehan terhadap rakyat kecil!” tegas Andi Amran, sambil minta perusahaan nakal ditutup.
Minyakita Palsu: Kamera Paranoid Konsumen Nyala!
Bukan cuma takaran, Minyakita juga jadi korban pemalsuan. Tahun 2023, Kemendag gerebek 1.800 liter Minyakita KW di Sragen—mirip asli tapi dijual Rp16.000 per liter dengan isi misterius. Fast forward ke 2025, kasus serupa muncul lagi, viral di X. Konsumen mulai was-was: “Yang aku beli asli atau bohongan nih?”
Pemerintah Kelimpungan, Konsumen Menuntut
Kemendag dan Kementan janji tindak tegas: penyegelan, penyelidikan, hingga ancaman cabut izin. Tapi, YLKI bilang itu nggak cukup. “Konsumen dirugikan, harus ada ganti rugi!” tegas mereka. Apalagi jelang Ramadan, ketika kebutuhan minyak goreng melonjak, rakyat kecil yang jadi penutup dompetnya malah makin terjepit.
Minyakita: Dari Hero ke Zero?
Dari harapan jadi solusi murah, Minyakita kini malah jadi simbol masalah: distribusi amburadul, pengawasan lelet, dan kecurangan yang bikin geram. Akankah pemerintah bisa “menggoreng” solusi sebelum kepercayaan rakyat benar-benar hangus? Pantau terus update-nya, karena cerita Minyakita masih jauh dari selesai!
Kamu pernah kena dampak Minyakita langka atau curang? Ceritain di kolom komentar!