INIPASTI.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Agama RI (1998-1999) Prof Abdul Malik Fadjar diketahui sempat mendapatkan dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya berpulang ke rahmatullah pada malam hari ini, Senin (7/9/2020).
Tokoh Persyarikatan Muhammadiyah itu dikabarkan menjalani perawatan lantaran sakit tua.
Dilansir dilaman Republika.co.id “Beliau sudah agak lama sakit sepuh, juga sempat operasi tulang belakang karena pernah jatuh,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir saat dihubungi Republika, Senin (7/9/2020).
Haedar mengatakan, beberapa waktu sebelumnya Mantan Menteri Pendidikan itu mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur.
Selanjutnya, sosok kelahiran Yogyakarta, 22 Februari 1939 itu diperbolehkan untuk pulang ke Jakarta karena kondisinya kian membaik.
“Dirawat di RS UMM, terus sudah agak baikan sehingga dibolehkan pulang ke Jakarta,” tutur Haedar.
Abdul Malik Fadjar wafat dalam usia 81 tahun pada pukul 19.00 WIB malam hari ini. Haedar mengenang, almarhum merupakan seorang tokoh Muhammadiyah, umat Islam, dan bangsa Indonesia yang penuh prestasi.
Banyak gagasannya yang dapat menjadi inspirasi bagi generasi kini dan mendatang.
“Beliau lebih banyak bekerja membangun pusat keunggulan ketimbang banyak bicara.
Pengabdiannya untuk bangsa sangat besar, tanpa mengeluh. Radius pergaulan dan pemikirannya melintasi zaman dan generasi,” ucap guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu mengenang.
Biografi Abdul Malik Fadjar, beliau adalah sosok politikus Indonesia yang religius. Dilahirkan dari pasangan Salamah dan Fadjar Martodiharjo di Jogjakarta pada tanggal 22 Februari 1939.
Memiliki kegemaran membaca dan menimba ilmu adalah pedoman hidup yang selalu beliau terapkan sejak kecil. Malik Fadjar dikenal sebagai Menteri Pendidikan Nasional pada masa Kabinet Gotong Royong kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.
Latar belakang pendidikan Malik Fadjar setelah menyelesaikan studinya di Pendidikan Guru Agama Atas (PGAA) adalah dengan melanjutkan pendidikannya di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang dan berhasil meraih gelar sarjananya di tahun 1972.
Awalnya beliau hanya memulainya dengan mengambil pendidikan sebagai sarjana muda ditahun 1963. Pada tahun 1981, beliau meraih gelar Master of Science di Department of Educational Research, Florida State University, Amerika Serikat.
Dalam kehidupan karirnya, beliau mengawalinya dengan mengajar agama di SD Negeri Taliwang. Dengan kegigihan beliau, akhirnya berhasil menjadi seorang guru besar di IAIN Sunan Ampel setelah meraih gelar Master of Science selama kurang lebih 7 tahun.
Sempat menduduki posisi sebagai Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama 1 tahun dari tahun 1983-1984. Kemudian dilanjutkan menjadi seorang Rektor di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Unmuh Malang dengan masa jabatan berakhir di tahun 2000.
Selama menjabat sebagai Rektor, beliau berkesempatan menjadi seorang Menteri Agama Indonesia dengan menggantikan Quraisy Shihab.
Beliau hanya menduduki selama satu tahun dari tahun 1998-1999 dan harus puas digantikan oleh Mohammad Tolchah Hasan. Di tahun 2001, beliau dipercaya lagi untuk menjadi Menteri Pendidikan Nasional dengan masa jabatan hingga 2004 menggantikan Yahya Muhaimin.
Setelah masa jabatannya berakhir, beliau digantikan oleh Bambang Sudibyo. Terakhir menduduki kementerian, beliau sempat menjabat sebagai Menko Kesra menggantikan Jusuf Kalla dimulai dari tanggal 22 April 2004.
Masa jabatan itu hanya bersifat sementara dan berlangsung kurang lebih selama 6 bulan tepatnya sampai tanggal 21 Oktober 2004. Beliau harus puas digantikan oleh Alwi Shihab (syakhruddin)