INIPASTI.COM, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pusat Dwikorita Karnawati memprediksi puncak musim hujan di Indonesia akan berlangsung pada Desember-Januari 2018. Bahkan, di beberapa tempat di bagian timur Indonesia, musim hujan diprediksi terjadi sampai Februari 2018. Beliau mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi genangan air, banjir, ataupun tanah longsor, juga kemungkinan hujan disertai angin yang menyebabkan pohon tumbang.
Sedangakan Dari Dinas Kesehatan mengimbau agar masyarakat mewaspadai berbagai macam penyakit yang biasa datang saat memasuki musim penghujan dan pancaroba. Penyakit pascahujan yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue yang mengakibatkan demam dan bisa menimbulkan perdarahan. Setiap orang harus waspada terhadap Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) ini, agar dengan segera penderita mendapatkan pertolongan, karena apabila telat bisa berakibat fatal.
Seseorang bisa terkena DBD apabila digigit nyamuk Aedes Aegypti yang mengandung virus Dengue. Ciri-ciri nyamuk Aedes penyebab demam berdarah ini antara lain: Mempunyai bintik-bintik putih pada badan dan kakinya, Berkembang biak di air yang jernih dan hanya mampu terbang sejauh 100 ā 200 meter, Sifat khas nyamuk aedes ini menggigit pada waktu siang hari yaitu pagi dan sore, ketika istirahat biasanya ia hinggap di gantungan baju. Berkembang biak pada air yang bersih (tidak bertanah) seperti pada bak mandi, tempayan, tempat minum burung dan barang-barang bekas yang tergenang air.
Gejala awal DBD tergolong luas dan mirip dengan infeksi virus pada umumnya, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, bahkan muntah. Gejala yang khas dari demam berdarah munculnya bintik-bintik merah kehitaman pada kulit yang apabila kulit diregangkan warna tetap terlihat. Ciri khas ini dalam ilmu kedokteran disebut dengan ptekie. Gejala yang lebih fatal yaitu terjadinya perdarahan di daerah gusi, mimisan atau sampai BAB berwarna hitam yang biasanya dapat menyebabkan kematian.
Pertolongan pertama yang dilakukan bila terjadi demam dirumah yaitu Dengan memberi minum banyak (2-2,5 liter/24 jam, berupa teh manis, susu, sirup , atau air putih. Hal ini mencegah terjadinya kekurangan cairan pada penderita demam berdarah, memberikan obat penurun panas, kompres dengan air hangat , istirahat ditempat tidur, serta diet makanan lunak. Masa kritis dari demam berdarah yaitu demam hari ke 3 sampai ke 7, di mana suhu akan turun namun tidak berarti orang tersebut sembuh. Jadi bila ada seseorang yang demam lebih dari tiga hari disertai bintik-bintik hitam dapat dicurigai bahwa orng tersebut diduga terkena demam berdarah. Untuk lebih lanjut dapat diperiksakan ke dokter dan melalui laboratorium didapatkan trombositopenia (penurunan jumlah trombosit < 100.000/ul ) dan dilakukan uji tourniqut(+).
Olehnya itu, Dinas Kesehatan setempat menghimbau masyarakat agar memperhatikan tindakan preventif (Pencegahan) dengan menjalankan program 3M, yaitu mengubur sampah, menguras dan menutup tempat penampungan air. Menurut WHO, beberapa tindakan khusus untuk mengendalikan dan menghindarkan gigitan nyamuk dan mengendalikan nyamuk āAedes aegyptiā adalah dengan menyingkirkan habitatnya. Masyarakat harus mengosongkan wadah air yang terbuka (sehingga nyamuk tidak dapat bertelur di dalam wadah-wadah terbuka tersebut). Insektisida juga dapat digunakan untuk mengendalikan nyamuk di wilayah setempat. Air diam (tidak mengalir) harus dibuang karena air tersebut menarik nyamuk untuk berkumpul. Untuk mencegah gigitan nyamuk, orang-orang dapat memakai pakaian yang menutup kulit mereka sepenuhnya. Mereka juga dapat menggunakan anti nyamuk (seperti semprotan nyamuk), yang membantu menjauhkan nyamuk. Orang juga dapat menggunakan kelambu saat beristirahat.
***
RENI ASTUTI MR
Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin.