INIPASTI.COM, MAKASSAR – Sekitar 500 warga pulau dan pesisir yang berprofesi sebagai nelayan, berbondong-bondong memenuhi Hotel Singgasana. Rombongan nelayan ini bukannya mau menikmati fasilitas hotel dengan menginap, akan tetapi mereka belajar cara menangkap ikan sekaligus membudidayakannya. Pelatihan itu diselenggarakan oleh Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kota Makassar, Selasa (29/11).
Kepala DKP3 Kota Makassar, Abd Rahman Bando menjelakan, para nelayan tersebut diberi pemahaman menangkap ikan dengan cara kombinasi. “Kita berikan cara bagaimana nelayan menangkap ikan sambil melakukan budidaya ikan itu sendiri. Salah satu cara pembudidayaan yakni dengan tidak menangkap yang belum layak. Kita mengombinasikan, yakni menangkap dan membudidayakan. Kalau dia dapatkan ikan yang kecil maka silakan budidayakan dulu di keramba-keramba nanti pada ukuran memungkinkan baru diambil,” jelasnya.
Lebih lanjut, Abd Rahman mengatakan, pelatihan ini dimaksudkan untuk peningkatan kapasitas nelayan agar melakukan penangkapan dengan menggunakan alat ramah lingkungan, seperti jaring, pancing dan sebagainya. Ia juga mengatakan, nelayan tidak diperkenankan untuk menggunakan alat yang merusak lingkungan dan ekosistem sumber daya laut, seperti melakukan pemboman dan pembiusan ikan.
“Ini adalah peningkatan kapasitas nelayan bahwa kalau kita menggunakan alat ramah lingkungan itu bukan hanya kepentingan pemerintah tetapi kepentingan nelayan sendiri agar mereka memiliki laut yang lestari,” ucapnya.
Menurutnya, kalau para nelayan menggunakan bom dan bius, itu akan merusak sumber daya laut. Sehingga, lanjutnya, anak cucu para nelayan nantinya tidak memiliki lagi lapangan kerja. Selain itu, adik kandung Bupati Enrekang itu mengimbau, agar para nelayan memerhatikan fenomena alam atau cuaca. Apalagi, katanya, saat ini memasuki musim penghujan.
Lebih jauh ia mengatakan, DKP3 Kota Makassar melakukan temu teknis penggunaan alat ramah lingkungan. Untuk pesertanya, sengaja didatangkan dari pulau dan kelurahan pesisir. Pada kesempatan itu juga, ia menjelaskan bahwa para nelayan juga telah mendapat jaminan asuransi yang diserahkan secara simbolis pada 28 November kemarin di Untia.(*)
Baca juga : Langkah Praktis Berkomunikasi ala DKP3 Makassar
//