MUNICH – Sejumlah pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah mal yang ramai di kota Munich, Jerman, pada Jumat malam. Serangan itu menewaskan sedikitnya delapan orang, dan menjadi serangan ketiga terhadap warga sipil di Eropa Barat dalam delapan hari terakhir.
Pihak berwenang mengatakan, akibat serangan itu, sejumlah ruang publik termasuk jalan-jalan raya di pusat kota – di kota terbesar ketiga di Jerman ini, ditutup. Demikian pula sarana transportasi publik dihentikan pengoperasiannya.
Seorang juru bicara polisi mengatakan, diperkirakan tiga orang bersenjata yang yang terlibat dalam serangan itu. Pada salah satu kota Bavaria itu ditetapkan status darurat, dan seluruh polisi dikerahkan untuk mengejar para pelaku.
“Kami mengatakan kepada orang-orang bahwa ada penembak di jalanan yang berbahaya,” katanya. “Kami mendesak agar mereka untuk tinggal di dalam rumah (untuk keamanan).”
Polisi mengatakan, delapan orang telah tewas dan jumlah yang belum ditentukan terluka. Tubuh kesembilan (yang diperkirakan tewas) juga telah ditemukan sekitar 1 km (0,6 mil) dari lokasi kejadian, dan mereka memeriksa untuk melihat, apakah tubuh kesembilan itu adalah salah satu dari orang-orang bersenjata.
Koran Munich TZ mengatakan, tubuh kesembilan itu diduga salah satu pelaku penembakan. Sementara majalah berita Jerman, Focus mengatakan, seorang pria bersenjata telah menembak dirinya sendiri di kepala.
Kejadian itu menyebabkan orang-orang yang berada di pusat perbelanjaan Olympia, berlarian dengan panik dan berusaha menyelamatkan diri. “Ada banyak tembakan. Saya tidak bisa mengatakan berapa banyak, tapi banyak,” ujar seorang pekerja toko bersembunyi di sebuah ruangan toko di dalam mal.
Peristiwa itu adalah kejadian ketiga dari kekerasan terhadap warga sipil yang terjadi di Eropa Barat dalam delapan hari. Serangan sebelumnya terjadi di Prancis dan Jerman yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan Negara Islam.
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan, tidak ada indikasi langsung bahwa serangan itu dilakukan oleh kelompok, tapi kemungkinan sebagai insiden teroris.