INIPASTI.COM – Seorang ketua RT di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur ditangkap polisi karena mengonsumsi sabu. Parahnya lagi, ketua RT berinisial AIK ini mengonsumsi sabu di kosan bandar narkoba.
Ketua RT ini mengaku baru dua kali memakai narkoba. Permasalahan dengan keluarga menjadi alasan ketua RT ini untuk nyabu.
AIK ditangkap Tim Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Timur pada Kamis 9 Desember 2021 di kosan bandar inisial GS di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur. Yang menariknya lagi, kosan tempat bandar buka lapak ini berada di lingkungan RT di bawah pimpinan AIK ini.
“Kita berharap justru mereka (RT) melaporkan tentunya kalau seperti ini ya. Boro-boro dilaporkan, malah mungkin dilindungi karena dia ada ketergantungan menggunakan sabu-sabu untuk kepentingan dirinya sendiri,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan kepada wartawan, Jumat 10 Desember 2021.
Selain sang bandar dan Ketau RT, polisi juga menangkap dua orang pria lainnya. Mereka berempat sama-sama mengonsumsi sabu di kosan bandar itu.
“Penggerebekan didapatkan empat orang di dalamnya sedang menggunakan narkoba,” kata Erwin.
Ketua RT tersebut mengaku baru dua kali memakai sabu. Kepada polisi dia mengaku memakai sabu karena sedang punya masalah dengan keluarga.
“Katanya dia sedang ada permasalahan keluarga, sehingga menggunakan itu. Sejak bulan November, dua kali menggunakan dengan warganya ya, warga RT dia,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniwan saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat 10 Desember 2021.
Kasus ini terungkap setelah polisi melakukan undercover buy dengan tersangka GS. GS ini sendiri sudah menjadi target operasi (TO) polisi.
“Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Timur melakukan undercover buy atau menyaru sebagai pembeli terhadap target yang memang diduga sebagai bandar di wilayah Utan Kayu, Kecamatan Matraman,” ujar Erwin.
Dari tangan bandar GS ini polisi menyita 10 gram sabu yang dipisah menjadi 18 paket. Tersangka GS ini menjual sabu dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu.
Polisi masih mendalami sudah berapa lama GS menjadi bandar sabu. Akan tetapi, GS sendiri tinggal di lingkungan tersebut sudah setahunan ini
“Pengakuannya udah setahun juga ya di situ ya karena si mungkin lebih lama jug, karena dia berpindah-pindah ya kita tidak tahu nanti kita dalami,” imbuhnya (syakh/detik).