INIPASTI.COM, Vatikan, 26 April 2025 – Dunia menyaksikan momen bersejarah hari ini saat pemakaman Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang wafat pada 21 April 2025, digelar di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Upacara dimulai pukul 10.00 waktu Roma (15.00 WIB) dan dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, menandai perpisahan dengan Paus yang dikenal sebagai pembela kaum miskin dan simbol kesederhanaan.
Prosesi Penuh Makna
Pemakaman ini mencerminkan wasiat Paus Fransiskus: sederhana namun khidmat. Jenazah diletakkan dalam satu peti kayu berlapis seng, berbeda dari tradisi tiga peti sebelumnya. Setelah misa, jenazah dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, untuk dimakamkan di relung antara Kapel Paulus (Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza. Makamnya hanya bertuliskan “Franciscus”, sesuai permintaannya.
Sejak 23 April, ribuan pelayat memadati Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir. Hari pertama persemayaman saja mencatat 20.000 pengunjung. Prosesi diawali dengan penutupan wajah Paus menggunakan kain sutra putih, diiringi Litani Para Kudus yang dipimpin Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan.
Pemimpin Dunia Hadir
Upacara ini dihadiri sejumlah pemimpin dunia, menunjukkan pengaruh global Paus Fransiskus. Di antara mereka:
- Presiden AS Donald Trump bersama Ibu Negara Melania Trump.
- Pemimpin Eropa seperti Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan perwakilan dari Italia, Prancis, hingga Spanyol.
- Dari Asia, hadir Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., serta perwakilan Indonesia, termasuk Presiden ke-7 Joko Widodo dan Wamenkeu Thomas Djiwandono.
Keamanan di Roma diperketat untuk mengawal acara yang diperkirakan menarik ratusan ribu pelayat.
Mengapa Basilika Santa Maria Maggiore?
Paus Fransiskus memilih dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore karena devosinya kepada Maria Salus Populi Romani dan kenangan pribadi: kakek-neneknya beribadah di sana. Ia menjadi Paus pertama dalam lebih dari seabad yang dimakamkan di luar Vatikan, mengikuti jejak tujuh Paus lain di basilika ini, terakhir Paus Clement IX pada 1669.
Latar Belakang Kematian
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun akibat stroke dan gagal jantung setelah berjuang melawan pneumonia ganda selama lima pekan di Rumah Sakit Gemelli. Riwayat kesehatannya mencakup gagal napas akut, bronkiektasis, hipertensi, dan diabetes tipe II. Kematiannya diumumkan pada 21 April pukul 07.35 waktu Roma.
Langkah Selanjutnya: Novemdiales dan Konklaf
Pasca-pemakaman, Vatikan memasuki Novemdiales, periode berkabung sembilan hari hingga 4 Mei 2025, dengan misa harian untuk Paus. Konklaf untuk memilih Paus baru dijadwalkan antara 6–11 Mei 2025, melibatkan sekitar 135 kardinal elektor.
Warisan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus, yang memimpin sejak 2013, dikenang sebagai “gembala, bukan penguasa duniawi”. Reformasi pemakaman yang ia tetapkan pada November 2024 menegaskan semangat kesederhanaannya. Dunia kini menanti babak baru kepemimpinan Gereja Katolik.
