INIPASTI.COM, PASANGKAYU – Pencanangan kampung Keluarga Berancana (KB) di Wilayah Kabupaten Mamuju Utara (Matra) terus berlanjut. Pencanangan kampung KB ini telah dilakukan beberapa desa di Kabupaten Matra.
Bupati Matra Agus Ambo Djiwa mengatakan, kampung KB menjadi salah satu inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas program kependudukan. Baik itu program KB maupun pembangunan keluarga secara utuh di lapangan.
“Kampung KB merupakan salah satu bentuk dan model miniatur pelaksanaan total program kependudkan keluarga berencana dan pembangunan keluarga secara utuh yang melibatkan seluruh bidang dan mitra kerja instansi terkait sesuai kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di lingkungan terendah,” terang Agus Ambo belum lama ini.
Kampung KB, dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Dalam hal ini dilaksanakan guna memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat, untuk memperoleh pelayanan total program KB.
“Pemerintah melakukan sebagai upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas,agar mampu mewujudkan sumber daya manusia unggul dan kehidupan keluarga yang berkualitas, tenteram dan sejahtera. Sehingga Program ini menjadi urgen dilakukan, mengingat jumlah penduduk semakin bertambah dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Agus berharap, program keluarga berencana dapat menjangkau desa-desa kecil dan dusun-dusun yang ada diseluruh Kabupaten Matra, sehingga program ini dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, dan untuk pembangunan infrastruktur Agus berharap agar lebih fokus membangun yang tampak, salah satunya fokus pada program air bersih terlebih dahulu yang manfaatnya lebih besar untuk semua aspek.
Sekertaris BKKBN Provinsi Sulbar, Hunaidah menyampaikan bahwa pencanangan kampung KB adalah program Presiden Jokowi yang tertuang dalam nawacita yang ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
“Syarat-syarat untuk menjadi kampung KB yaitu masih banyak penduduk miskin di daerah tersebut, daerahnya terpencil, dan jumlah penduduknya yang padat. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan dan komitmen dari semua sektor di daerah setempat,” ungkap Hunaidah. (*Yusdi)