INIPASTI.COM, MAKASSAR – Dikala tahun silih berganti, tantangan zaman semakin berat. Kemaksiatan semakin merajalela. Karenanya, pemuda muslim dituntut memperbanyak ilmu dengan mengaji Alquran dan Hadis. Dengan memiliki ilmu dan pemahaman agama yang baik, maka generasi muda bisa terhindar dari berbagai godaan setan.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan Dr Abri MP mengutarakan, generasi penerus harus menjauhi kemaksiatan. “Sebab tidaklah datang suatu zaman, kecuali zaman sesudahnya itu lebih jelek daripada zaman sebelumnya,” urainya saat menyampaikan tausyiah di forum pengajian Pemuda DPD LDII Kota Makassar di Masjid Al Muhajirin, Jalan Abdullah Daeng Sirua, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/1/2019).
Teknologi tidak hanya memiliki dampak positif. Contoh efek negatif media sosial, kata Abri, adalah wargenet semakin mudah mengakses konten pornografi atau pornoaksi. Resep untuk menjaga diri dari kemaksiatan adalah dengan memperbanyak mendengarkan nasihat agama. Selain itu, generasi LDII supaya mempersungguh dan merasa senang mengikuti pengajian. “Jaga pandangan mata dari yang haram. Jangan mengunduh atau membagi gambar atau video yang mengandung konten porno,” paparnya dihadapan ratusan generasi muda LDII.
Pihaknya melanjutkan, pengaruh yang sangat berat yang dihadapi oleh generasi muda saat ini adalah perihal hubungan terlarang antara laki-laki dan perempuan. “Dampak negatif teknologi, anak turun Nabi Adam, semakin mudah berbuat maksiat. Dengan media sosial, hubungan terlarang antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram terbuka lebar,” kata dosen pertanian di salah satu perguruan tinggi di Makassar ini.
Sisi negatif teknologi, kata Abri, media sosial dapat mengikis keimanan dan pemahaman agama. “Iman itu kadang bertambah dan kadang berkurang. Disaat iman kita sedang lemah, maka setan masuk. Orang yang berbuat zina, sebab keimanannya lemah,” katanya.
Sehubungan dengan itu, ia mengingatkan kepada peserta pengajian memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat dan mendatangkan pahala.
Materi pengajian antara lain, pengkajian Alquran, pengkajian Alhadis, dan nasihat agama. Pengajian yang dimulai pukul 09.30 hingga 11.30 Wita ini menjadi agenda sebulan sekali. Adapun di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC), pengajian remaja LDII digelar 1-2 kali dalam sepekan. Di tingkat Pimpinan Cabang (PC), pengajian remaja LDII digelar 1 kali dalam sebulan.
Di kesempatan yang sama, Ketua Pemuda LDII Makassar, Abri Anwari ST menyampaikan rencana program kerja di tahun 2019. “Kita ada rencana menyelenggarakan turnamen sepak bola remaja dan pelatihan IT. Untuk putri, kita rencanakan lomba memasak, bazar, pengajian usia mandiri, dan anjangsana,” katanya.