INIPASTI.COM, ELYSEE – Orang Prancis telah diperingatkan untuk berhenti berciuman satu sama lain dalam upaya untuk mengendalikan epidemi coronavirus.
Menteri Kesehatan Olivier Veran telah mendesak orang untuk menghindari melakukan ‘la Bise’, praktik mencium seseorang di kedua pipi, untuk menyambut mereka atau mengucapkan selamat tinggal.
Dia mengatakan kepada pengarahan media di Elysee Paris kemarin: “Pengurangan dalam kontak sosial yang bersifat fisik disarankan. Itu termasuk praktik bise,” Sebagaimana dikutip dari dailymail.co.uk.
Lebih dari 100 orang terjangkit virus corona di
Prancis, dengan dua meninggal dan 86 di rumah sakit.
Seorang pria Prancis berusia 60 tahun meninggal di Paris pada hari Rabu, sementara seorang turis China berusia 80 tahun meninggal di Prancis pada Hari Valentine.
Pertemuan di dalam ruangan yang terdiri lebih dari 5.000 orang juga telah dilarang oleh otoritas Prancis dalam upaya untuk mengendalikan virus.
Mr Veran juga menyarankan pengusaha untuk tidak berjabat tangan dan mengurangi sebanyak mungkin kontak fisik.
Setengah maraton yang akan berlangsung di Paris hari ini telah dibatalkan.
Acara Paris Fashion Week telah dibatalkan dan pameran dagang di Cannes telah ditunda hingga Juni.
Seorang ‘supersebar’ Inggris jatuh di sebuah resor ski Prancis awal tahun ini setelah tertular virus di Singapura.
Prancis dalam keadaan siaga tinggi setelah kasus-kasus di Italia utara yang berdekatan melonjak hingga lebih dari 1.000.
Komisaris khusus Pemerintah Italia untuk coronavirus, Angelo Borrelli, telah menyarankan bahwa ‘sifat demonstratif’ negara itu dapat berkontribusi terhadap penyebaran virus, dengan lebih dari 1.100 orang menguji positif dan 29 kematian.
Di Jerman, di mana anak-anak diajarkan berjabat tangan sebagai cengkeraman yang kuat, para ahli kesehatan dan dokter berusaha membujuk orang untuk keluar dari etiket tradisional.
Di rumah sakit Virchow di Berlin, dokter telah berhenti berjabatan tangan dengan pasien mereka, termasuk yang tidak menular, setelah kasus di Jerman mencapai 66.