INIPASTI.COM : Ustaz Lahamuddin, S.Ag, atau yang akrab disapa Daeng Gassing, telah mengabdikan diri sebagai imam rawatib di Masjid Besar Al-Abrar, Jalan St. Alauddin No. 82, Makassar.
Perjalanan hidupnya yang penuh dedikasi dimulai dari peran sederhana sebagai petugas kebersihan, remaja masjid, juru azan, hingga kini menjadi imam tetap. Sebuah perjalanan panjang yang dilaluinya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, selama 32 tahun.
Lahir di Takalar dan menempuh pendidikan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Ustaz Lahamuddin memilih jalur dakwah dan pembinaan umat dibandingkan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS/ASN). Ia melihat bahwa masyarakat sangat membutuhkan bimbingan spiritual dan pendidikan Islam yang berkesinambungan.
Atas dasar itulah, ia mendirikan Lembaga Pembinaan Masjid dan Dakwah (LPMD) Bina Insan Cita Mandiri. Lembaga ini bergerak dalam pendidikan Al-Qur’an, pembinaan remaja masjid, serta kaderisasi imam.
Dengan penuh dedikasi, ia mengelola lembaga ini secara mandiri, bahkan menjadikan rumahnya di Jalan Mannuruki XII No. 12, Kampung Bontokapetta, Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Makassar, sebagai sekretariat.
Sebagai seorang ayah dari enam anak, Ustaz Lahamuddin menanamkan nilai-nilai keislaman dalam keluarganya. Hasilnya, anak-anaknya berhasil menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S2, bahkan salah satu di antaranya menjadi sarjana peternakan sekaligus hafiz Al-Qur’an yaitu Muhammad Yusuf Lahamuddin,S.Pt Daeng Nyau yang kini menjadi imam tarwih.
Hal ini menjadi bukti bahwa keteguhan dan keikhlasan dalam menjalankan dakwah membawa berkah dalam kehidupan pribadi dan keluarga.
Dalam perbincangan seusai salat Ashar, Ustaz Lahamuddin membagikan Jadwal Imsakiyah Ramadan 1446 H/2025 M yang memuat nama-nama tokoh pendukung pergerakan lembaganya.
Ia juga berhasil merangkul berbagai kalangan, mulai dari ustaz dan ustazah yang bergerak di bidang usaha perbengkelan, peternakan, penggarapan sawah, hingga pembinaan taman pendidikan Al-Qur’an. Semua ini dilakukan dengan semangat keikhlasan dan pengabdian yang tulus.
Di saat banyak teman-teman seangkatannya di Fakultas Dakwah dan Komunikasi telah menjadi pejabat dan pemimpin lembaga keagamaan, Ustaz Lahamuddin tetap teguh di jalur perjuangan mandiri.
Ia membangun dan membina umat dengan penuh ketabahan serta keyakinan bahwa dakwah tidak selalu harus berada di bawah institusi resmi, tetapi bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih dekat dengan masyarakat.
Sebagai bentuk apresiasi atas perjuangannya, Ustaz Lahamuddin pernah mendapat kesempatan berangkat ke Tanah Suci melalui jaringan Ir. H. Mathori, sosok yang berperan dalam pembangunan Masjid Besar Al-Abrar menjadi tiga lantai.
Meski Ir. H. Mathori telah berpulang ke rahmatullah, jejak perjuangannya tetap dikenang, termasuk oleh Ustaz Lahamuddin yang terus melanjutkan misi pembinaan umat.
Semoga perjuangan dan keikhlasan Ustaz Lahamuddin dalam membangun dan membina generasi Islam terus memberikan manfaat bagi umat (sdn)