Pertarungan politik Wajo menuju bupati dan wakil bupati baru digelar 2018. Walau jarak waktu kasih relatif jauh, tetapi suhu politik Wajo mulai terasa hangat.
Petarung politik dan tim suksesnya telah menyebar baliho dan spanduk di hampir seluruh pelosok Kabupaten Wajo.
Di antara sekian banyak bakal calon (balon) bupati yang akan ikut dalam konstestasi politik lima tahunan itu, salah seorang di ataranya adalah Nur Alamsyah Kadir,SE sudah cukup lama dinatikan kehadirannya oleh rakyat Wajo.
Sosok yang satu ini bertekad maju dalam pilkada Wajo dengan mengusung tagline, Majuki Nak dengan akronim dari kata (Muda Amanah, Jujur, Ukhuwah, Kreatif dan Idealis)
Tim media dari Majuki Nak, Rukmini Baharuddin dihubungi, Selasa malam 12 Juli 2016 menegaskan, masyarakat Wajo lima tahun ke depan ini, membutuhkan sosok bupati atau pemimpin yang punya niat tulus.
Selain itu juga ikhlas bekerja memakmurkan perekonomian rakyat dan memberi rasa keadilan serta kesejahteraan dalam setiap aspek kehidupan katanya.
Pilkada 2018 adalah saatnya membawa Wajo menuju kabupaten unggul disegala bidang di Sulawesi Selatan khususnya dan Indonesia Pada umumnya.
Mencapai tujuan tersebut dibutuhkan pemimpin inovatif dan kreatif menciptakan terobosan dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Realitas keseharia Wajo sudah cukup lama terkenal memiliki orang-orang cerdas dan berkualitas baik pada sisi karakter maupun peradaban katanya.
Sumber inipasti.com lainnya mengatakan ada lima balon bupati terdeteksi berminat ikut bertarung menjadi kosong satu Wajo Mereka yang disebut-sebut itu yakni; Syahrir Kube (ASK), Mantan Wakil Bupati Wajo kini jadi Ketua Partai PAN Wajo Amran Mahmud (Amanah), Camat Tempe A Syahrial Makkuradde (AsmaraTa), Direktur BUMD Wajo -A Tamrin (Tamaki).
Balon lain adalah menantu Bupati Wajo selaku Kadis Kesehatan Wajo. dr. Baso Rahmanuddin Makkaraka (Barakka’), Hj. Husniaty dan anggota Komisi I DPRD Wajo, H. Andi Tenri Lengka serta Wakil ketua bidang kehormatan DPD PDIP Propinsi Sulsel, H. Andi Ansyari Mangkona (yahya)