INIPASTI.COM, MAKASSAR – Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menegaskan jika kadernya turun dalam aksi 4 november akan diberi sanksi tegas. Hal itu diungkapkan ketua PMII Sulsel Muhammad Syarif saat menggelar konferensi pers dengan tema “Menjaga Kebhinekaan dan Toleransi dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”, Kamis (3/11/2016) malam.
Kegiatan tersebut merupakan kerjasama elemen Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Darma Indonesia (KMHDI), Generasi Muda Indonesia Tionghoa (GEMA INTI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Dalam kesempatan tersebut beberapa elemen pergerakan mahasiswa menyatakan sikap terkait aksi 4 november. “Kita akan tegaskan bahwa barangsiapa kader PMII turun dalam aksi tersebut dengan menggunakan Atribut PMII akan diberi sanksi tegas,” ujar Syarif.
Syarif juga menambahkan, Ahok telah meminta maaf dan proses hukum telah berjalan.
“Karena kasus ini telah diproses secara hukum maka biarkan mereka bekerja secara profesional karena sudah diserahkan kepada pihak kepolisian, maka seharusnya kita memberikan kepercayaan kepada penegak hukum untuk bekerja secara profesional,” tambah Syarif.
Syarif juga mengimbau pada seluruh elemen kelompok agar tidak menebar isu sara sampai menyebar kebencian dalam aksi 4 november.
“Kami mengimbau kepada seluruh kelompok-kelompok untuk tidak menyebarkan isu Sara agar tidak memperkeruh keadaan,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 1408/BS Makassar, Kolonel Kav Otto Sollu memberikan semangat serta apresiasi yang dilakukan Gabungan Organisasi Kemahasiswaan yang menggelar konferensi pers terkait menjaga kebhinnekaan kota Makassar dan Indonesia.
Menurutnya, gabungan organisasi mahasiswa tersebut sangatlah lihai dalam melihat isu-isu yang sedang berkembang di Makassar. Mahasiswa yang ada di Makassar sudah sangat pintar dalam memahami ke-Indonesiaan dengan membingkai kebhinnekaan.
“Saya bilang mahasiswa Makassar ini smart. Saya sudah dengar semua pernyataan sikapnya. Dan saya apresiasi pemikiran mereka,” kata Otto.
Otto Sollu juga menambahkan, tidak bisa dipungkiri semangat berbangsa dan bernegara di Indonesia sangat rentang untuk dihancurkan. “Pasalnya Indonesia terdiri dari beragam suku, ras, budaya, agama dan dipisahkan oleh ribuan pulau kecil dan pulau besar,” ungkap Otto
“Sehingga untuk menghancurkan Indonesia sangat mudah, tidak perlu menghancurkan dengan menyerang dari luar, melainkan cukup dipecah belah dari dalam saja,” tandasnya.
Baca juga: Aksi 4 November, TNI Dan Polri Siapkan 2500 Pasukan