INIPASTI.COM,JAKARTA – Pramugari Garuda Indonesia, Siwi Widi Purwanti atau juga biasa yang disebut Siwi Sidi yang dituding menjadi gundik atau simpanan salah satu petinggi Garuda muncul ke publik. Dia menepis tuduhan tersebut.
Tudingan itu pertama kali dicuitkan oleh akun @digeeembok. Wanita yang disebut sebagai ‘Siwi Sidi’ merasa dicemarkan nama baiknya karena dituding sebagai simpanan.
Siwi bersama kuasa hukumnya, Elza Syarief muncul ke publik mempolisikan akun Twitter @digeeembok. Laporan polisi tersebut tertanggal 28/12/ 2019 dengan nomor LP/ 8420/ XII/ 2019/ PMJ/ Dit. Reskrimsus dengan tuduhan pencemaran nama baik melalui media sosial Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 43 ayat 3 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP.
Sementara itu, Pramugari Siwi Widi Purwanti atau kerap disebut ‘Siwi Sidi‘ mengadakan jumpa pers usai dituduh menjadi gundik salah satu petinggi Garuda Indonesia.
Siwi melaporkan akun Twitter @digeeembok ke polisi karena merasa dicemarkan nama baiknya.
Terkait hal tersebut, di internet perhatian netizen malah terfokus pada wajah Siwi yang tampak ‘berbeda’ dari foto-fotonya di media sosial.
Foto-foto Siwi di Instagram selama ini kerap dicibir hasil dari operasi plastik (oplas).
“Setiap orang ingin cantik loh. Kita kan pribadi dan enggak merugikan orang lain itu aja sih,” kata Siwi ketika ditanya soal oplas di Elza Syarief Law Office, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
Dikutip dari Live Science, operasi yang dilakukan demi mempercantik penampilan ini hasilnya sebagian besar memang bisa bertahan lama namun tetap bisa berubah karena berbagai sebab.
Berikut beberapa contohnya:
-
Kemunculan lemak ; Hasil oplas seperti sedot lemak misalnya bisa tidak bersifat permanen karena lemak bisa muncul kembali. Oleh karena itu pasien yang menjalani sedot lemak sangat disarankan untuk menjaga bobot tubuhnya.
2. Usia ; The American Society of Plastic Surgeons (ASPS) menjelaskan hasil oplas dapat berubah seiring bertambahnya usia. Semakin tua seseorang maka berbagai area otot dan kulit akan mengalami degenerasi sehingga mungkin saja berpengaruh terhadap penampilan meski sudah oplas.
“Oplas bisa membantu kamu untuk memutar waktu (jadi lebih muda), namun jarum jam akan tetap berjalan,” tulis ASPS di situs resminya.
3. Salah perhitungan ; Prosedur operasi plastik kadang dilakukan dalam beberapa tahap. Setiap tahap harus diperhitungkan dengan matang karena bila tidak hasil akhirnya malah bisa tidak memuaskan.
Ahli bedah plastik Anne Wallace dari University of California memberi contoh operasi mengecilkan perut mungkin bisa membuat paha jadi tampak tidak proporsional. Contoh lainnya filler bibir bisa membuat hidung yang normal tiba-tiba jadi tampak kecil.
4. Komplikasi infeksi ; Komplikasi infeksi bisa terjadi ketika luka, implan, atau filler yang dihasilkan oplas diserang bakteri (syakhruddin)