JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kabar bohong atau hoaks dan fitnah harus bisa diluruskan. Sebab jika tidak dilakukan, hal tersebut berpotensi menyebabkan perpecahan bangsa.
“Saya titip betul bahwa yang namanya fitnah dan hoaks harus diluruskan agar perpecahan dan gesekan bisa kita hindari,” kata Jokowi saat mengadakan pertemuan dengan kiai, habib, dan ustaz se-Jabodetabek di Istana Negara, Kamis (7/2).
Menurut Jokowi, fenomena penyebaran hoaks yang masif tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara-negara lain. Hal itu dia ketahui dari informasi yang disampaikan para pemimpin negara di Asia maupun Eropa. “Para emir dan raja di Timur Tengah menyampaikan hal yang sama, karena media sosial tidak bisa kita hambat dan larang,” katanya.
Momentum pemilu serentak, tentu akan menyebabkan penanganan hoaks semakin sulit. “Di negara kita ini terlalu banyak peristiwa politik, ada pemilihan bupati, ada pemilihan wali kota, ada pemilihan gubernur, ada pemilihan presiden,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada para kiai dan ustaz yang selalu menjalin silaturahmi dengan penyelenggaran negara atau pemerintah. Menurutnya, hal itu akan menciptakan ketentraman dan kesejukan bagi negara.
“Kalau ulama dan umara itu dekat dan sering saling silaturahmi, sering bertemu menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan keumatan, Insyaallah negara ini akan tetap adem, ayem, tenteram, dingin, dan sejuk,” kata Jokowi. (MDS01)