INIPASTI.COM – Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Halalbihalal Purnawirawan TNI Angkatan Darat yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Selasa 6 mEI 2025. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo tampak duduk bersebelahan dengan Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia, sejumlah tokoh penting turut duduk di meja yang sama, di antaranya Menteri Pertahanan periode 2009–2014 Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Selain itu, hadir pula sejumlah tokoh nasional dan militer lainnya seperti Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Agum Gumelar, Wiranto, Dudung Abdurachman, A.M. Hendropriyono, serta mantan Gubernur Akademi Militer, Toni Hartono.
Dari jajaran aktif, tampak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Tonny Harjono, dan Kepala BIN Jenderal (Purn) Herindra.
Kehadiran Try Sutrisno dalam acara ini menarik perhatian publik karena belakangan namanya kembali mencuat setelah tergabung dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI.
Forum ini beranggotakan ratusan purnawirawan dari berbagai matra TNI, mulai dari jenderal, laksamana, marsekal, hingga kolonel. Selain Try, sejumlah nama lain yang tergabung di dalamnya antara lain Fachrul Razi, Tyasno Soedarto, Slamet Soebijanto, dan Hanafie Asnan.
Forum tersebut sebelumnya merilis delapan poin tuntutan, salah satunya mengusulkan agar MPR mengganti Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka karena dianggap terpilih melalui proses yang melanggar hukum.
Mereka juga meminta pemerintah kembali pada UUD 1945 versi asli serta melakukan evaluasi dan perombakan kabinet, khususnya terhadap menteri yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.
Try Sutrisno juga menjadi sorotan karena polemik terkait mutasi anaknya, Letjen Kunto Arief Wibowo, yang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I). Letjen Kunto sebelumnya direncanakan akan dimutasi menjadi staf khusus KSAD, namun mutasi tersebut dibatalkan.
Publik berspekulasi bahwa pembatalan tersebut berkaitan dengan posisi Try Sutrisno dalam Forum Purnawirawan serta adanya isu keterlibatan mantan ajudan Presiden Joko Widodo sebagai calon pengganti Kunto. Namun, TNI membantah anggapan tersebut.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan bahwa pembatalan mutasi murni didasarkan pada pertimbangan tugas dan dinamika organisasi.
“Karena memang ada tugas-tugas yang masih harus diselesaikan oleh mereka, sesuai dengan perkembangan situasi saat ini,” ujar Kristomei. “Tidak ada persepsi apa pun yang perlu dibentuk di publik. Ini semata bagian dari dinamika organisasi,” tambahnya (sdn)