INIPASTI.COM,PINRANG -Produksi Perikanan Budidaya Provinsi Sulawesi Selatan dari perspektif ekonomi menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan, di Tahun 2016 sebesar 3,62 juta ton meningkat 4,3% dari tahun 2015 yang berjumlah 3,47 juta ton.
Demikian dijelaskan Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel, Ir Hardi Harris, MM dalam acara temu lapang rumput laut di Kabupaten Pinrang Juli 2017.
Lebih jauh Hardi Harris mengatakan, ekspor untuk komoditas unggulan Rumput Laut pada Tahun 2015 sebesar 121.748,4 ton dengan nilai US$104,9 sedangkan di tahun 2016 sebesar 105.127,1 ton dengan nilai US$85,87 juta.
Penurunan ini diakibatkan beberapa sebab diantaranya adanya wacana pengenaan bea ekspor bahan baku rumput laut. Ditahun 2017 ini diharapkan kondisi keekonomian rumput laut kembali bergairah dan pemerintah senantiasa mendorong Sulawesi Selatan sebagai Produsen terkemuka untuk komoditi rumput laut dunia.
Khusus untuk komoditas Unggulan (Udang, Rumput Laut dan Bandeng) pada tahun 2016 : Udang, target 41.378 ton dengan realisasi 41.685,9 ton (101%).
Bandeng, target 154.140 ton, dengan realisasi 155.762,4 ton (101,05%). Rumput laut, target 2.995.050 ton dengan realisasi 3.409.048,2 ton (113,82%). Arah Prioritas Pengembangan Usaha Rumput Laut di Sulawesi Selatan, yakni : (1) Peningkatan taraf hidup masyarakat pesisir. (2)Penguatan kelembagaan kelompok pembudidaya. (3)Penerapan CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik); dan (4) Industrialisasi Rumput Laut. (Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan/Ir. H. Hardi Harris,MM).
Hardi Harris juga mengatakan, tujuan utama pelaksanaan pertemuan ini adalah : (1) Untuk memberikan pemahaman teknis tentang cara budidaya rumput laut yang baik; (2) Untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya mutu produksi rumput laut sebagai bahan baku industri untuk selanjutnya sebagai bahan makanan maupun industri lainnya; dan (3) Mencari solusi dalam mengatasi fluktuasi harga di tingkat petani.
Untuk mendorong penguatan kelembagaan pembudidaya adalah dengan melalui penguatan kelompok. Untuk itu melalui pertemuan ini mengharapkan terjadinya pemahaman yang sama terhadap pentingnya penerapan teknologi yang baik serta pentingnya kelompok sebagai suatu lembaga pada pembudidaya.
Ketua Panitia Temu Lapang yang juga Kepala Seksi Pengembangan Kawasan dan Usaha Budidaya Laut, A. Mallombasang, S.Pi., M.Si), melaporkan produksi rumput laut kabupaten Pinrang pada Tahun 2016 sebesar 9.398,3 ton, naik sebesar 32,29% dari 7.104,3 ton dari tahun 2015 yang terdiri dari E.cottonii 89.027,4 ton naik 33,66% dari tahun 2015 sebesar 6.754,2 ton dan Gracillaria Tahun 2016 sebesar 370,9 naik 5,94% dari Tahun 2015 sebesar 350,1 ton.
Ada empat pembicara dalam temu lapang, yakni Kepala Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Sumberdaya Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Pinrang, Ir. Nurdin, Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan DKP Prov. Sulawesi Selatan, Ir. Hardi Harris, MM, Kepala Seksi Pengembangan Kawasan dan Usaha Budidaya Laut, A. Mallombasang, S.Pi., M.Si, dan Tim Ahli DKP Prov. SulSel Ir. Rustam, MS. – (nasrullah)