MAKASSAR— Direktur Eksekutif BAN-PT Prof Dr H Mansyur Ramli, MSi mengatakan, tantangan yang dihadapi lulusan perguruan tinggi saat ini sangat berat. Dalam orasi ilmiah yang disampaikan pada wisuda sarjana dan ahli madya, STKIP, STIM, STIPER YAPIM Maros di Hotel Dalton, Sabtu (24/9), Mansyur mengungkapkan perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat terjadi.
“Bidang ilmu manajemen, kedokteran, perbankan, di bidang keteknikan dan ilmu-ilmu lainnya pertumbuhannya sudah sampai melewati lima generasi. Sehingga kalau masih ada mahasiswa setelah sarjana tidak pernah lagi belajar maka pasti akan tertinggal jauh dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi,” jelasnya.
Mansyur menambahkan, seorang sarjana tidak hanya dituntut unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus memiliki human capital atau softskill yang inovatif dalam meningkatkan kualitasnya. Sampai saat ini, katanya masih menjadi fenomena besar bagi lulusan perguruan tinggi kita saat ini, semakin tinggi pendidikannya, orientasinya selalu ingin bekerja dengan orang lain dan sangat sedikit yang ingin menciptakan usaha baru.
“Ada sekitar 4,7 juta lahan usaha baru yang bisa dikembangkan. Sementara usaha baru saat ini baru mencapai 430 ribu artinya masih ada sekitar 4,7 juta usaha baru peluang untuk dibuka,” jelas mantan Rektor UMI Makassar ini.
Khusus di Sulsel katanya, cukup banyak usaha baru yang bisa dikembangkan. “Sulsel ini memiliki keunggulan, seperti memiliki hasil bumi yang cukup besar, seperti coklat dan lainnya. Coklat ini bisa diolah untuk meningkatkan nilai tambah bagi pendapatan petani. Tetapi yang terjadi panen langsung jual, sehingga tidak ada nilai tambah yang diperoleh petani,” paparnya.
Mansyur berharap mahasiswa bisa kembali lagi kepada perubahan kultur. “Ada budaya yang perlu diubah, kebiasaan malas harus diubah menjadi lebih produktif. Memperkuat kompetensi, sebab kita tidak ingin menjadi kuli di negeri sendiri.(*)
Baca juga: Ketua STKIP Yapim Maros Pamit Rampungkan Masa Tugas
//