INIPASTI.COM, TAIWAN. Radio Taiwan International (RTI) mengudara dari Taiwan, pada 2020 ini telah berusia 92 tahun.
Program siaran bahasa Indonesia telah mengudara sejak Maret 1957. RTI dikenal penjembatan informasi tertua dan terlama di kawasan Asia, terlebih-lebih dengan Indonesia.
Sejak tahun 1992, Taiwan mulai membuka kesempatan bagi para pekerja migran asal Indonesia untuk bekerja ke Taiwan.
Saat ini jumlah pekerja migran Indonesia mencapai lebih dari 270 ribu orang, ditambah dengan diaspora, pelajar, imigran baru dan pengusaha, angka ini tercatat lebih dari 300 ribu orang. Total warga Indonesia di Taiwan mencapai 1,2% dari total jumlah penduduk Taiwan sendiri.
RTI selaku radio internasional bertugas menyampaikan informasi kepada dunia dalam 14 bahasa berbeda, sejak tahun 2006 juga memainkan peran sebagai platform penyedia informasi Taiwan bagi warga Indonesia yang kebetulan tengah menetap dan tinggal di Taiwan.
Seiring perkembangan teknologi, RTI juga terus melakukan perbaikan dan penambahan platform pelayanan, misalnya melalui situs internet, podcast, aplikasi yang dapat diunduh di smartphone.
Selain itu, untuk lebih mempererat hubungan antara penyiar dan pendengar, maka RTI Siaran Indonesia (RTISI) selang 2 atau 3 tahun, menggelar pertemuan langsung di Indonesia (TEMPE-Temu Pendengar).
Sementara untuk yang di Taiwan, RTI juga kerap menggelar kegiatan besar dan kecil di Taiwan, sehingga dapat tercipta interaksi antara warga Taiwan dan warga Indonesia.
Awalnya RTI akan mengikuti kegiatan TKPR (Temu Kangen Pendengar Radio) ke 6, semula dijadwalkan akan digelar April 2020 di Bandung, Indonesia.
Namun karena kondisi pandemi COVID-19 yang terus mengganas di seluruh dunia sejak Deseember 2019, guna mencegah dan memutuskan rantai penularan penyebaran, penyelenggaraan TKPR juga diundur.
Dari Taiwan, RTI juga berharap kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia dapat segera terkontrol, dan pandemi dapat segera berlalu.
Serangan pandemi kali ini telah membuat masyarakat di seluruh dunia, masuk ke dalam tahapan gaya hidup baru atau new normal.
Meski dunia masih dihantui oleh COVID-19, namun kehidupan manusia tidak boleh berhenti begitu saja. Oleh sebab itu, guna terus melanjutkan tali silahturahmi yang telah terjalin selama puluhan tahun.
RTISI bekerjasama Communicasting Academy, Indonesian DX Club, Borneo Listeners Club, Radio Listeners Club, Media Monitoring Club dan MAPEM Club, untuk pertama kalinya menggelar “Temu Virtual Penyiar dan Pendengar RTI”, yang sekaligus untuk merayakan hari ulang tahun Radio Taiwan International yang ke 92 tahun, Selasa 28 Juli 2020 menggelar temu virtual pendengar perdana.
Kegiatan temu virtual ini diharapkan, dalam kondisi isolasi saat pandemi, RTI masih dapat terus memberikan pelayanan, bersama-sama dengan seluruh pendengar dan pecinta radio gelombang SW, bergengaman tangan menghadapi virus korona.
Meskipun Taiwan dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik, namun hubungan antara Taiwan dan Indonesia, telah terjalin dengan erat dan memiliki sejarah yang panjang, mulai dari perdagangan, pekerja migran, interaksi pertukaran budaya, pendidikan dan lain sebagainya.
Diharapkan kegiatan Temu Virtual ini, mampu menjadi sebuah platform pertukaran informasi era digital, dan bersama-sama mencapai perdamaian dan kesejahteraan. Demikian
Tony Thamsir memberitakan. (rudy/yahya).