INIPASTI.COM, MAKASSAR – Debat Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Sulsel pada 19 April petang menyisakan lelucon politik yang menggelikan. Para calon masing-masing memiliki keunikan politik yang khas, ketika mereka disodorkan game ringan dengan 10 pertanyaan, yang dijawab cepat dalam 30 detik.
Pasangan (paslon) nomor satu Nurdin Halid (NH) dan Azis mendapat game yang pertama, hampir saja semua pertanyaan bisa dijawab dengan baik oleh NH. Namun ada satu pertanyaan ringan yang ditujukan kepada NH: Rambu Solo, NH menjawab dengan lantang; Makanan dari Solo. Padahal Rambu Solo adalah jenis upacara adat yang sangat terkenal pada suku Toraja. Semua orang terkekeh, dan NH terlihat kesal dan menyesal atas jawaban spontannya.
Saat NH membuka pembicaraan, ia ikut menyapa warga Sulsel dengan Bahasa Bugis, Makassar dan Toraja, namun fatal ia gagal mengenali budaya pokok orang Toraja, Rambu Solo. Bahkan jauh hari sebelumnya, NH memperkenalkan dirinya memiliki kedekatan dengan masyarakat Toraja, “di hatinya selalu ada Toraja” demikian NH berpidato ketika melakukan kampanye dialogis di Toraja. Apakah kesalahannya menjawab tentang Rambo Solo akan mempengaruhi pilihan orang Toraja pada 27 Juni mendatang?
Paslon nomor 2, Agus-Tanri Bali nyaris sempurna menjawab pertanyaan dalam game yang disodorkan presenter Metro TV. Paslon nomor 2 ini kehilangan satu jawaban, karena kehabisan waktu. Agus tidak sempat menjawab ketika presenter menyodorkan kalimat Cawapres, karena bell terlanjur berbunyi, tanda kehabisan waktu.
Lain halnya dengan pasangan nomor 3 Nurdin Abdullah (NA)-Andi Sudirman Sulaiman (ASS), yang dengan segaja tidak mau menjawab, meski masih tersisa waktu ketika disodorkan pertanyaan dengan kata Capres, NA hanya mengernyitkan kening dan alisnya, tanda ia tidak mau memperlihatkan jawaban atas pertanyaan Capres. NA nampaknya tidak ingin memperlihatkan keberpihakannya pada actor Capres, meskipun NA pengusungannya sebagai Cagub dimotori oleh PDIP yang sudah resmi mencalonkan Jokowi sebagai Capres.
Ketika presenter mengarahkan game dan pertanyaannya kepada paslon nomor 4, Ikhsan dengan tegas menjawab semua pertanyaan, termasuk pertanyaan tentang Cawapres, yang ia jawab dengan: “Ichsan Yasin Limpo yang terbaik,” dan ia lanjutkan dengan kalimat, bolehkan? Apakah jawaban Ichsan ini mewakili pikiran di bawah sadarnya atau hanya memilih jawaban sekenanya untuk sekedar menjawab pertanyaan presenter?
Apapun jawaban para cagub, terutama dalam game yang dibuat presenter, cagub telah memberi rasa lucu kepada penonton, baik di sudio maupun di rumah. Inilah bentuk lain lelucon politik yang mengalir tanpa rekayasa. (*ipc)