INIPASTI.Com – MAKASSAR – Kalau ada orang yang pernah melewati Antang, sering melihat segerombolan sapi berjalan diatas badan jalan di sepanjang Tamangapa. Saat sapi ini melintas biasanya sangat merepotkan khususnya bagi pengguna jalan, akibat kemacetan yang ditimbulkan.
Pemandangan seperti ini sepertinya setiap hari dan Ini mungkin ada yang bertanya dari mana sapi ini berasal serta siapa yang punya dan mau kemana.
Menurut Dg Nompo, salah seorang warga Borong Jambu, Manggala yang juga adalah pemulung sampah di TPA Tamangapa, menyampaikan kalau sapi yang jumlahnya ribuan ini adalah milik segelintir warga saja.
Sapi ini, katanya, sebagian besar pemiliknya adalah pengusaha sapi di Antang. Sayangnya pemiliknya tidak bisa mengandangkan sapinya, tapi membiarkan ternak sapinya berkeliaran untuk mencari makanan sendiri.
Karena pemiliknya mungkin tidak memberikan makanan sesuai yang dibutuhkan sapinya maka begitu keluar dari kandangnya, sapi itu langsung menuju ke lokasi tempat pembuangan sampah untuk mencari makanan dari limbah pasar, seperti kulit dari sayur-sayuran, kulit jagung dan buah-buahan yang sudah rusak.
Keberadaan sapi di Antang sangat dikeluhkan oleh warga, terlebih ketika mau buang kotoran. Sapi tidak pandang tempat kalau mau membuang kotoran, apakah dia di jalanan dan dimana saja dia mau buang kotoran tidak ada urusan dengan pemerintah kota yang memiliki program Kota Makassar tidak rantasa.
Menurut informasi dari warga pemulung sampah di Tamangapa, kalau setiap harinya sapi itu hanya menggantungkan hidup di tempat pembuangan sampah. Ada sekitar seribuan ekor sapi yang tiap hari mencari makan.
Menurut Daeng Rama, pemulung yang sudah 30-an tahun mengumpulkan limbah plastik di TPA, bahwa hampir tiap hari ada sapi yang mati akibat tenggelam dalam timbunan sampah yang tingginya sudah mencapai lebih sepuluh meter. Bahkan, katanya ada juga sapi mati karena terjatuh di tempat pembuangan sampah yang kedalamannya mencapai 6 – 7 meter. (nasrullah)