INIPASTI.COM, NEW YORK – Sejumlah sekolah dilaporkan melarang Zoom dengan alasan keamanan.
Departemen Pendidikan Kota New York mengatakan kepada para guru untuk beralih ke Microsoft Team, demikian menurut Chalkbeat.
Pihak sekolah tampaknya melarang guru mereka menggunakan Zoom untuk mengajar jarak jauh di tengah-tengah wabah virus korona, karena masalah keamanan dan privasi di sekitar aplikasi konferensi video interaktif tersebut. Departemen Pendidikan Kota New York mendesak sekolah untuk beralih menggunakan Microsoft Team “sesegera mungkin,” lapor Chalkbeat yang dikutip Cnet.
Komisioner Sekolah Richard Carranza ingin agar para guru “secara bertahap bertransisi” ke layanan lain, demikian dikabarkan outlet berita yang berfokus pada pendidikan itu. Dalam pernyataan yang dikirim melalui email, Zoom mengatakan “sedang melakukan dialog berkelanjutan” dengan pihak sekolah untuk tetap menggunakan layanannya.
“Kami bangga dengan peran yang kami mainkan selama masa yang penuh tantangan ini dan secara proaktif terlibat untuk memastikan sekolah dan pengguna baru lainnya memahami cara terbaik menggunakan platform,” kata juru bicara Zoom. “Zoom berkomitmen untuk menyediakan alat dan sumber daya yang dibutuhkan para pendidik pada platform yang aman dan terjamin.”
Washington Clark School, Nevada menonaktifkan akses Zoom, menurut Washington Post , sementara sekolah-sekolah di Utah dan negara bagian Washington menilai kembali penggunaannya.
Keamanan aplikasi video interaktif telah menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir, mulai dari fitur pelacakan hingga “Zoom bombing” yang tidak diundang . Jaksa Agung New York Letitia James mengirim surat menuntut tindakan dari perusahaan, sementara peneliti keamanan menemukan bug yang mungkin memberi jalan bagi peretas menguasai webcam dan mikrofon pada Zoom pengguna Mac.
Instagram, Twitter, Reddit, dan 4Chan digunakan untuk mendorong orang untuk berbagi informasi yang memungkinkan pembajakan terhadap pengguna Zoom, sehingga mendorong FBI untuk mengeluarkan peringatan tentang praktik tersebut.
Rabu lalu, CEO Zoom Eric Yuan menguraikan rencananya untuk mengatasi masalah keamanan dalam 90 hari ke depan, dan mencatat bahwa peserta meeting harian lewat video interaktif menggelembung dari 10 juta pada bulan Desember menjadi 200 juta pada bulan Maret ketika wabah memaksa orang untuk tinggal dan bekerja dari rumah.
Departemen Pendidikan Kota New York tidak segera menanggapi permintaan komentar.
(AR)