Oleh: M. Chairul Arifin (Purnabakti Kementerian Pertanian RI)
INIPASTI.COM, Bagi kalangan orang peternakan namanya tidak asing lagi. Walaupun Dr. M Prakosa adalah Menteri Pertanian di era Presiden Abdulrahman Wahid (1999-2001 tetapi memiliki catatan tersendiri.

Perhatian beliau kepada pembangunan peternakan yang pada waktu itu Direktur Jenderal Peternakan dijabat oleh Dr.Sofyan Sudrajat sangat besar. Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) menjadi perhatian utama Menteri saat itu sehingga beliau sampai menyetujui pembentukan Unit Kerja Eselon II di Kementrian Pertanian yang khusus menangani tentang IB yaitu Pusat Pengembangan Inseminasi Buatan dan Embrio Transfer Ternak (PUSPITNAK).
DIkepalai oleh drh. Asmaun Siregar, salah seorang pakar IB untuk bertugas melaksanakan secara masal teknologi IB dan ET di mayarakat dalam rangka peningkatan populasi ternak untuk kecukupan daging. Program IB Masak ini merupakan embrion swasembada daging sapi bagi konsumsi masyarakat yang saat itu dipandang masih rendah .
Sayangnya era Menteri Pertanian Muhamad Prakosa hanya seumur jagung seiring lengsernya Presiden Abdulrahman Wahid. Kemudian berganti era Megawati (2001-2004). M. Prakosa menjadi Menteri Kehutanan..sedangkan Menteri Pertanian dijabat oleh Prof. Bungaran Saragih. pada Kabinet Gotong Royong.
Wafatnya, Muhamad Prakosa sebagai Duta Besar Luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesa merangkap Malta, Siprus, San Martino, serta FAO, IFAD, WFP dan UNIDROIT saat ini yang berusia 62 tahun, Selasa 17 Januari 2023 pukul 10.55 waktu Roma Italia cukup mengejutkan saya . Karena pada waktu beliau menjabat sebagai Menteri Pertanian adalah orang yang pertama kali melontarkan konsep tentang corporate farming. Ide ini berusaha mengkonsolidasikan lahan pertanian yang sempit ( 0,3 Hektar – 0,5 hektar ) khususnya di Pulau Jawa Bali, untuk dapat dikelola secara management korporat .
Saya di bagian perencanaan dan teman teman perencanaan yang lain disibukkan dengan konsep corporate tersebut dan pak Prakosa menyetujui pelaksanaan Pilot Proyek Korporasi Farming di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah
Didalam pilot proyek tersebut usaha taninya mulai terpadu antara tanaman dan ternak. Sayangnya sesudah beliau tidak menjabat lagi sebagai Menteri konsep – tersebut mulai meredup dan hilang begitu saja ditelan bumi.
Tetapi Prof Bungaran Saragih lalu menyempurnakan konsep corporote farming tesebut menjadi suatu pendekatan sistem dan usaha agribisnis yaitu integrasi usaha tani dari hulu, on farm, dan hilir yaitu pengolahan dan pemasaran . Konsep ini sampai sekarang banyak diterapkan di berbagai lokasi.
Dalam. konsep kekinian konsep tersebut diterjemahkan dan di implementasikan menjadi pembangunan kawasan pertanian yaitu Kawasan korporasi dan Food Estate yang kita kenal saat. Ini.
Mohamad Prakosa telah tiada tetapi ,meninggalkan rekam jejakn berupa konsep pembangunan pertanian khususnya untuk peternakan yaitu embrio peningkatkan produksi baik tanaman ataupun ternak, Untuk pembangunan peternakan sampai sekarang beliau berjasa untuk pelaksanaan IB yang telah memasyarakat dan menjadi salah satu kebutuhan peternak dan menjadi cabang usaha penghasilan para Inseminator, Pemeriksa Kebuntingan Ternak dan petugas reproduksi lainnya.
Saya terkesan sekali ikut bekerja dengan beliau yang selalu rendah hati, orang ilmuwan, aktifis khususnya sebagai kader PDIP dan Anggota DPR.
Beliau lahir di Jogja 4 Maret 1960 . Pendidikan beliau S1 dari UGM (1982) yang kemudian berlanjut ke University of Tennesse (1989) dan program doktor lulusan dari University of California, Berkeley (1994).
Sebelum menjadi Menteri Pertanian beliau adalah perwakilan FAO di Indonesia dan pernah menjadi dosen di Unirversitas Bengkulu . Mengenang pak Prakosa bagi saya berarti mengenang kembalinya konsep Corporate Farming dan pelaksanaan IB melalui kelembagaaan PUSPITNAK.
Sehingga mengenang Menteri yang rendah hati , baik pada semua orang dan selalu akomodatif terhadap pemikiran semua pihak untuk menyampaikan ikut berdua cita atas kepulangannya. Kita merasakan kehilangan salah satu Menteri Pertanian yang di akhir hayatnya menjadi seorang diplomat.
Selamat jalan sahabat menuju keabadian.
Inna Ilahi Waina Ilahi Rojiun
Depok , 17 Januari 2023










