Gejolak yang terus memanas di Tanah Papua, membuat kita miris menyaksikan dampak sosial dari ucapan Rasisme di Surabaya, rupanya membawa petaka bagi negeri.
Kepolisian telah menetapkan satu orang tersangka dalam kasus dugaan rasisme di asrama mahasiswa Papua, di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu, Tri Susanti.
Diberitakan sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tersangka dalam kasus ini diketahui bernama Tri Susanti (TS).
Korbanpun berjatuhan dari kedua belah pihak. TNI dan masyarakat Papua berjatuhan, akan tetapi tahukah Anda ? Apa arti nama Papua sebenarnya.
Papua juga berasal dari bahasa Biak. Masyarakat di Biak (Pulau kecil yang terletak di Teluk Cendrawasih) menyebut Papua dengan nama “Sup-i-papwah”.
“Yang artinya, tanah di bawah matahari terbenam. Sebab, Orang Biak melihat dataran besar (Pulau Papua) di sebelah barat tempat matahari tenggelam,” jelas Hari.
Nyatanya, Papua juga disebut dengan nama New Guinea di zaman dulu. Seperti kita tahu sekarang, Papua New Guinea adalah sebutan untuk Papua Nugini.
Tapi di zaman dulu, New Guinea menggambarkan satu Pulau Papua. Serta, ada arti di balik namanya!
“Orang Belanda menyebut Pulau Papua dengan nama Niew Guinea kalau orang Inggris menyebutnya New Guinea.
Nama itu diperkenalkan oleh Pelaut Spanyol, Ynigo Ortiz de Retes di tahun 1545,” terang Hari.
Retes berlayar dari Meksiko menuju Maluku dan terdampar di pesisir utara Papua. Dia melihat orang Papua seperti orang Afrika di pesisir Guinea. Guinea sendiri merupakan sebuah negara di Afrika Barat.
“Sedangkan nama Papua pertama kali dicatat dalam peta pelayaran dunia oleh pelaut Portugis, Antonio d’Arbreu di tahun 1551. Dia mengunjungi pantai barat Papua kala itu,” terang Hari.
Tapi Pak Hari, kalau Irian itu apa artinya?
“Irian berasal dari bahasa Biak, yaitu Iryan yang artinya sinar matahari yang menghalangi kabut di laut. Maknanya adalah harapan bagi para nelayan Biak untuk mencapai tanah daratan Papua,” jawab Hari.
Namun masih dalam bahasa Biak, ada arti lain dari nama Irian. Irian juga punya arti tanah yang panas.
“Lain halnya dengan suku Marind di Merauke, Irian bagi mereka berarti tanah air,” sambungnya.
Presiden pertama Indonesia, Soekarno mempopulerkan nama Irian yang berasal dari suatu singkatan. Kepanjangan Irian adalah “Ikut Republik Indonesia Anti Netherland”.
“Frans Kaisiepo (Pahlawan nasional dari Papua dan gambarnya ada di uang Rp 10 ribu), mengusulkan nama Irian pada Konfrensi Malino di tahun 1946.
Irian diusulkan untuk menggantikan nama Netherland Niew Guinea,” terang Hari.
Dalam perkembangan zaman, nama Papua pun beberapa kali berganti. Dari Irian, Irian Barat, Irian Jaya sampai akhirnya di tahun 2000, mendiang Presiden ke-4 Gus Dur mengembalikan namanya menjadi Papua dan terus dipakai hingga kini.
“Banyak orang Indonesia belum mengenal betul Papua dan manusianya, karena letaknya yang jauh.
Tapi bagi mereka yang pernah berkunjung ke Papua, pasti jatuh cinta dengan pengalaman yang berkesan,” terang Hari.
Menurut Hari, Papua punya banyak cerita dan sejarah. Alam dan budayanya pun tiada dua, menanti traveler untuk datang dan menjelajahinya.
“Sentuhlah orang Papua dengan hati, maka kamu akan mendapatkan cinta dan kasih dari orang Papua,” katanya. (bs/syakhruddin).