Penulis:
Nurhaila
Mahasiswi KPI FDK UINAM
INIPASTI.COM, BULUKUMBA- Seorang anak bernama Asyila (10) di-bully (diusik berulang kali, red) di sekolahnya selama 2 tahun terakhir ini. Asyila baru ingin berbicara setelah ayah Asyila, Jumadi bersikeras memaksa anaknya untuk bercerita tentang apa yang dialaminya di sekolah, karena sudah 3 hari Asyila tidak ingin masuk sekolah, Selasa (8/11/2016).
Ketika ditanyai oleh ayahnya, Asyila melontarkan berbagai alasan agar dirinya tidak masuk sekolah misalnya gurunya tidak datang ke sekolah dan sakit perut.
“Awalnya anak saya beralasan bahwa gurunya tidak datang. Hari kedua dia bilang perutnya sakit dan hari ketiga dia tetap tidak ingin ke sekolah tanpa alasan yang jelas,” ujar Jumadi, ayah Asyila.
Akhirnya orangtua Asyila melaporkan kepada gurunya. Namun sangat disayangkan karena guru terkesan tak peduli dan acuh dengan laporan tersebut. Padahal orangtua Asyila telah berkali-kali melaporkannya kepada para guru.
Sebenarnya bukan hanya anak Jumadi yang mengalami bully oleh teman sekelasnya. Sudah banyak anak yang keluar dari sekolah itu akibat perilaku seorang murid yang kerap mengusik teman-temannya.
Tak ingin melihat anaknya putus semangat bersekolah, Jumadi lantas memindahkan Asyila ke sekolah lain. Dirinya kecewa dengan respon guru yang kurang peduli dengan laporan orangtua siswa.
“Daripada anak saya tersiksa, selalu dibully oleh teman sekelasnya lebih baik saya memindahkannya ke sekolah lain. Toh, gurunya juga tidak peduli dengan apa yang dialami anak saya dan anak lainnya yang senasib dengannya,” ujar Jumadi dengan nada kecewa.