INIPASTI.COM, MAKASSAR – Berbeda dengan Jemaah Calon Haji (JCH) pada biasanya, JCH asal Papua Barat tampak menggunakan tambahan aksesoris. Di leher mereka terlilit kain panjang berbahan benang wol. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Papua Barat, Urbanus Rahangmetan menjelaskan bahwa syal tersebut merupakan fasilitas tambahan yang diberikan oleh masing-masing pemerintah daerah.
“Itu diberikan oleh pemerintah daerah masing-masing. Gratis tanpa biaya tambahan lagi. Syal itu tertuliskan ‘Papua Barat’ sebagai identitas daerah,” ujarnya saat ditemui tim inipasti.com di Asrama Haji Sudiang, Rabu, (9/8/2017).
Papua Barat tahun ini, kata Urbanus, memberangkatkan 725 JCH yang terbagi ke dalam 2 Kloter. 450 JCH tergabung dalam Kloter 16 dan 275 JCH di Kloter 17. “Seluruhnya ada 725 jemaah termasuk TPHD (Tim Pendamping Haji Daerah,red) yang berasal dari 12 kabupaten dan satu Kota se-Papua Barat,” ujarnya.
Sedangkan untuk umur JCH, ia mengatakan bahwa usia mereka rata-rata 40-50 tahun. Dengan JCH tertua 88 tahun dan termuda 18 tahun. Di mana yang berangkat tahun ini adalah pendaftar yang mendaftar tahun 2009-2010 silam.
“Untuk daftar tunggu Papua Barat sekarang sudah mencapai 8 ribuan. Jadi kalau dikalkulasi, yang mendaftar tahun ini, nanti 14 tahun kemudian baru bisa berangkat,” tutupnya. (Sule)