INIPASTI.COM, MAGELANG – “Maut akan datang menjemputmu, di mana pun engkau berada” demikian sepenggal kisah pilu yang menimpa keluaga Sunardi, alamat Dusun Dudan, Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang meninggal dunia di atas pohon kelapa, Jumat 6/9/2019.
Lelaki Sunardi adalah seorang lmam Masjid Dusun Dudan, kebetulan rumahnya berdampingan dengan masjid.
Sunardi memiliki isteri bernama Sopiyah, dikaruniai 3 (tiga) anak, dua lelaki dan satu perempuan yang masih sekolah di SMP kls 7.
Untuk menghidupi keluarganya, keseharian Sunardi bekerja bertani sembari nderes pohon kelapa untuk mengambil Badek/Legen setiap pagi dan sore.
Kemarin petang, tepatnya di hari Jum’at 6/9/2019 masih sempat menjadi Imam sholat subuh di Masjid Dusun Dudan.
Usai shlolat Subuh lalu membaca ayat Al Qur’an, kemudian bergegas keluar rumah melanjutkan aktifitas seperti biasanya yaitu nderes ambil badek/legen (bahan baku untuk gula merah) sejauh kurang lebih 1 km.
Tiba di lokasi yang dituju di Kampung Pereng/Tegal, langsung memanjat pohon kelapa mengambil legen dan berhasil dapat dari tiga pohon.
Akan tetapi musibah datang, ketika berada di pohon ketiga, mendadak sesak nafas dan menghembuskan nafas terakhir yang diperkirakan sekitar pukul 07.15 waktu setempat.
Hingga pukul 09.00 belum pulang ke rumah, isterinya mulai menaruh curiga, Ibu Sopiyah menyusul ke Pereng mengambil kayu bakar dan sambil mencari tahu keberadaan sang suami.
Yang dipanggil-panggil tak ada jawaban, Isterinya lalu tengok kanan kiri kemudian mendongak ke atas pohon kelapa.
Sopiyah berteriak-teriak memanggil suaminya yang masih berada di atas pohon namun tak memberikan reaksi.
Sopiyah akhirnya putus asa dan pulang memberi tahu kepada warga dan menyampaikan kalau suaminya ada di atas pohon kelapa dan tak menjawab panggilannya.
Warga bergegas ke sasaran dan salah seorang di antaranya naik ke atas pohon dan mengikat kedua lengannya dengan sarung dan tali panjang, kemudian secara perlahan-lahan diturunkan ke bawah dan selanjutnya diantar ke rumah kediamannya untuk disemayamkan.
Kepergian Sunardi lalu menjadi viral sebagaimana ditulis Suwandar dan vidionya beredar di kalangan warga net (bs/syakhruddin).